Dikenal Tampan dan Miliki Tubuh yang Bugar, Ternyata Ini Penyakit Mematikan yang Diderita dr Ryan

By Redaksi NOVA, Jumat, 4 Agustus 2017 | 09:06 WIB
dr Ryan Thamrin meninggal dunia (Nova)

Nova.id - Usai dinyatakan meninggal dunia pada Jumat (4/8), tepatnya pukul 04.00 WIB, jenazah dr Ryan Thamrin dikebumikan di pemakaman umum Labuai di jalan Kesadaran, Jumat (4/8) siang.

Dokter kelahiran 27 Mei 1978 itu mula-mula dikenal sebagai pembawa acara Dr. Oz Indonesia.

Dilansir dari tribunnews.com, pria yang kini berumur 39 tahun itu sempat dilarikan ke rumah sakit terdekat, namun nyawanya tak bisa tertolong lagi.

Hal yang mengejutkan adalah, ternyata selama ini dokter tampan yang masih berstatus single itu menderita penyakit mematikan yang tak banyak diketahui oleh publik.

Menurut Tribun Pekanbaru, beberapa kerabat mengungkapkan bahwa dokter Ryan sudah lama diketahui mengidap kanker Otak.

Kanker tersebut juga menyebabkannya menderita penyakit komplikasi, hingga terpaksa membuatnya absen memandu acara Dr. Oz Indonesia.

Namun, jauh sebelum penyakit tersebut diketahui oleh publik, dokter Ryan sempat menjelaskan beberapa tanda penyakit mematikan yang dapat menyerang kepala atau otak.

Penjelasan itu disampaikannya dalam acara yang membesarkan namanya, Dr.Oz Indonesia yang ditayangkan pada 11 Januari 2014.

Dalam tayangan tersebut dokter Ryan mengungkapkan sakit kepala bisa menjadi sebuah tanda adanya penyakit yang berbahaya.

Namun, sakit kepala yang sering dirasakan juga bukan selalu menandakan hal yang berbahaya.

Menurut dokter Ryan, sakit kepala biasa bisa di rasakan dalam rentan waktu yang berbeda, seperti pada saat pagi hari, atau siang hari, atau juga malam hari.

"Sakit kepala yang berulang, bisa saja sakit kepala biasa atau dikenal dengan sakit kepala tension, yaitu sakit kepala kencang seperti diikat," ujar dokter Ryan, seperti yang dikutip dari tribunnews.com.

"Ini biasanya rasa sakit mulai dari pelipis, dahi, kemudian belakang kepala dan leher," lanjutnya.

Biasanya, rasa sakit dikepala itu bisa dirasakan lantaran kurangnya tidur, kecapean atau letih yang berlebihan.

Namun, ada pula sakit yang dikarenakan oleh jaringan tumor pada kepala atau otak.

"Tapi yang harus diwaspadai juga bahwa rasa sakit yang berulang bisa jadi ini menandakan adanya jaringan yaitu, tumor di otak atau di kepala," tegasnya.

Dokter Ryan mengungkapkan, sakit kepala yang berbahaya adalah sakit kepala yang bahkan bisa dirasakan ketika seseorang sedang terlelap dalam tidur.

Meski sudah terlelap selama beberapa jam, mereka akan tiba-tiba terbangun karena rasa sakit tersebut dan hal tersebut terjadi secara berulang kali.

"Kenapa di saat tidur, ketika seseorang tidur kita menghirup napas sedikit. Karbondioksida itu lebih banyak terdapat di dalam tubuh dan itu meningkatkan tekanan di kepala," terang dokter Ryan.

"Tekanan di kepala yang meningkat, ditambah dengan ada jaringan tumor di otak atau di kepala ini mengakibatkan tekanan di kepada semakin bertambah," ujarnya.

Selain itu, dirinya juga mempraktekan sebuah cara yang lebih mudah untuk membedakan rasa sakit berbahaya dan tidak berbahaya.

Ketika seseorang pusing, mereka bisa berdiri, kemudian membungkuk hingga kepala lebih rendah daripada punggung.

Lalu, mereka bisa menggoyang-goyangkan kepala mereka beberapa kali.

Jika dirasanya lebih sakit dari sebelumnya berarti ada sesuatu yang tak normal di kepala.

Sementara itu untuk sekadar pengetahuan, kanker otak dan tumor otak merupakan dua kondisi yang berbeda, walaupun keduanya mirip dan berkaitan.

Menurut sebuah laman kesehatan, perbedaan dua penyakit tersebut dapat dilihat dari gejala, penyebab, diagnosis dan pengobatannya.

Tumor otak adalah suatu massa jaringan yang terbentuk akibat dari pertumbuhan sel-sel otak yang abnormal (tidak terkontrol).

Sedangkan kanker otak adalah pertumbuhan sel-sel di otak yang abnormal atau tidak terkontrol yang bersifat ganas artinya dapat menyebar dan menyerang organ tubuh lainnya. (*)