"Ini kemping nyaman, untuk orang yang tak pernah kemping. Lama-lama orang fotoin karena bentuknya seperti labu atau bawang, dan ramai di Instagram," sebut Heni.
Hingga saat ini, pengunjung The Lodge Maribaya terus bertambah, seiring dengan penambahan wahana seperti Sky Tree untuk berfoto.
Uniknya Heni sendiri sempat kewalahan akan jumlah kunjungan yang terus meningkat. Sang suami sampai menyarankan untuk menutup tempat tersebut.
Namun Heni tekun dengan bisnisnya itu dan akhirnya memutuskan untuk serius menggarap The Lodge Maribaya.
(Baca juga: Jangan Khawatir Dompet Menipis, Cek Daftar Promo HUT RI di Jabodetabek Hari Ini)
Saat ini The Lodge Maribaya memiliki area kemping dengan tenda yang disewakan, dua vila, delapan wahana foto, restoran, dan area makan layaknya food court. Baru-baru ini, The Lodge Maribaya juga meluncurkan penampilan Sendratari Sangkuriang yang ditampilkan oleh anak desa setempat.
The Lodge Maribaya mempekerjakan 250 orang, dengan komposisi 90 persen warga sekitar dari Desa Cibodas. Pada akhir pekan, The Lodge Maribaya dikunjungi 5.000-6.000 pengunjung per hari. (*)