Perhatikan, Ini 3 Bagian Wajah yang Paling Menarik untuk Dilihat

By Dionysia Mayang, Selasa, 5 September 2017 | 07:59 WIB
Mau Wajah Terlihat Tirus Saat Foto Selfie? Begini Caranya! (Dionysia Mayang)

NOVA.id - Wajah yang menarik atau enak dipandang memang tidak bisa dinilai hanya dari satu bagian wajah saja, melainkan secara keseluruhan. 

Tetapi, paling tidak ada 3 bagian wajah yang paling dianggap menarik perhatian kebanyakan orang. 

Menurut dr. Adri Dwi Prasetyo, Sp.KK, bagian hidung, dagu, dan mata, berperan penting dalam kecantikan.

"Hidung, dagu, dan mata adalah sesuatu yang dilihat pertama saat kita menatap orang. Terutama bagian mata karena kita terlatih melakukan eye contact," kata Adri, dalam sebuah acara pencarian wajah proporsional berdasarkan golden ratio di Jakarta beberapa waktu lalu, seperti dilansir dari Kompas.com. 

(Baca juga : Kepala Bayi Jenong Tanda IQ Tinggi? Ini Faktanya)

Gelombang otak manusia akan tertuju pertama kali pada bagian mata, hidung, kemudian dagu. 

"Itu sebabnya mengapa koreksi kecil pada bagian bibir bisa berpengaruh besar karena dilalui jalur estetika," kata dokter dari RSU dr Soetomo Surabaya ini.

Sebaliknya dengan operasi yang dilakukan pada bagian cuping telinga, walau koreksinya lebih besar namun belum tentu orang lain akan memperhatikan perbedaannya. 

"Tapi ketika meninggikan ujung hidung sedikit saja, semua orang akan tahu," paparnya.

(Baca juga : Imunisasi Juga Bisa Memberikan Efek Samping, Loh! Kenali Gejalanya Ini)

Jalur estetika terbanyak memang berada di bagian tengah wajah. 

Menurut "topeng" golden ratio atau pengukuran menggunakan model dan rasio matematis untuk menghitung proporsi dan daya tarik wajah, bagian tengah wajah memiliki garis-garis halus lebih banyak.

"Itu berarti area yang penting. Sementara di bagian dahi garisnya besar-besar sehingga kurang diperhatikan," kata Adri.

(Baca juga : Stop Sementara Minum Kopi Bila Sudah Ada Tanda Ini, Jangan Diabaikan Saja)

Dengan teknik golden ratio, dokter estetika dapat menghitung proporsi wajah sehingga dapat menentukan terapi apa yang dibutuhkan untuk koreksi, misalnya filler atau botulinum toxin demi menghasilkan wajah yang cantik dan terlihat proporsional.

 (Lusia Kus Anna / Kompas.com)