NOVA.id - Akhir-akhir ini banyak kejadian kebakaran di area Jakarta, salah satunya yang terjadi di kawasan Grogol, Petamburan, Jakarta Barat pada Senin (4/9) kemarin.
Dalam sehari saja ada dua titik terjadinya kebakaran, yaitu di plafon Gedung Gelanggang Mahasiswa Universitas Trisakti dan di dekat ITC Roxy.
Penyebab terjadinya kebakaran juga sangatlah beragam, dimulai dari korsleting listrik hingga kebakaran yang disebabkan karena kelalaian manusia.
Baca juga: Wajib Perhatikan, Begini Desain Rumah Untuk Jauhi Kemungkinan Terburuk Bila Terjadi Kebakaran
Musibah ini juga bisa menimpa siapa saja, bahkan seorang artis sekali pun.
Seperti yang menimpa pasangan selebriti Nana Mirdad dan Andrew White, Selasa (6/9).
Meski bukan kediaman mereka yang terbakar, melainkan rumah milik tetangganya, tak lantas juga bisa berakibat fatal bagi lingkungan di sekitarnya termasuk kediaman Nana dan Andrew di Bali.
Baca juga: Rumah Tetangga Terbakar, Nyawa Anak-anak Nana Mirdad dan Andrew White Nyaris Terancam saat Tidur
Dilansir dari Kompas.com, Kadis Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana (PB) DKI Jakarta, Subejo menuturkan agar masyarakat baik itu di ibukota Jakarta atau daerah lainnya untuk lebih peka terhadap kemungkinan terjadinya kebakaran.
Ia juga menjelaskan bahwa masyarakat harus memahami betul cara penanggulangan kebakaran awal.
Ada tiga kelas sumber terjadinya kebakaran, yakni karena api yang muncul dari benda padat, cairan mudah terbakar, atau api yang muncul akibat korsleting listrik.
Setiap kelas kebakaran itu, kata Subejo, bisa dipadamkan dengan cara yang berbeda.
Baca juga: Berawal dari Iseng, Ini Dia Cerita Adista, Perempuan Cantik Asal Bandung yang Jadi Pemadam Kebakaran
Untuk kebakaran yang disebabkan munculnya api dari benda padat bisa dipadamkan menggunakan media seperti air, pasir, karung goni basah, dan alat pemadam api ringan (APAR) atau racun api tepung kimia kering.
Sementara untuk kebakaran yang disebabkan cairan mudah terbakar bisa dipadamkan menggunakan pasir, APAR, dan atau racun api tepung kimia kering.
"Dilarang memakai air untuk kebakaran yang disebabkan oleh cairan mudah terbakar, karena berat jenis air lebih berat dari pada berat jenis bahan di atas sehingga bila kita menggunakan air maka kebakaran akan melebar ke mana-mana," ungkap Subejo, dikutip Kompas.com dari laman Disdamkar dan PB DKI Jakarta, Selasa (5/9).
Baca juga: Mengejutkan, Ternyata Ini Penyebab Perceraian Gracia Indri dan David ‘NOAH’
Adapun kebakaran yang disebabkan api dari korsleting listrik bisa dipadamkan menggunakan APAR atau racun api tepung kimia kering, setelah mematikan aliran listrik agar proses pemadaman lebih aman.
Lantas bagaimana jika kita sudah berupaya memadamkan namum api tak kunjung pada?
Subejo juga menjelaskan tentang cara bagi masyarakat yang ingin melaporkan peristiwa kebakaran khususnya di wilayah DKI Jakarta.
Baca juga: Cara Cerdas Menghemat Gas di Rumah, Nomor 1 Wajib Dilakukan
Ada tiga jenis pelaporan yang bisa dilakukan masyarakat terkait peristiwa kebakaran kepada Disdamkar dan PB DKI Jakarta ataupun Sudin Damkar dan PB terdekat.
"Pertama pelaporan dengan pesawat telepon (dengan nomor 113) masyarakat bisa sebutkan namanya, nomor telepon yang dipakai, alamat kebakaran, dan setelah telepon ditutup, pelapor diharapkan menunggu karena akan ada pengecekan kebenaran berita dari operator," kata Subejo, yang dikutip Kompas.com dari laman resmi Disdamkar dan PB DKI Jakarta, Selasa (5/9).
Kedua, pelaporan menggunakan telepon umum bisa dengan cara menyebutkan alamat kebakaran, menyebutkan jenis kebakaran, dan akan dicek melalui polisi di wilayah terdekat.
Baca juga: Akui Lakukan Suntik ‘Filler’, Giselle Anastasia Menyesal
Laporan kebakaran juga bisa dilakukan masyarakat dengan mendatangi kantor atau dinas pemadam kebakaran terdekat.
"Sebutkan nama dan alamat pelapor, serta alamat kebakaran, dan jenis yang terbakar. Pelapor juga bisa ikut mobil damkar sebagai penunjuk jalan," ujar Subejo. (*)
Artikel ini pernah tayang di Kompas.com dengan judul, "Tips Penanggulangan Awal Saat Terjadi Kebakaran."