Malangnya Nasib Nurlina, Penderita Kanker Payudara Stadium Akhir, Tubuhnya Digerogoti Binatang Ini

By , Kamis, 7 September 2017 | 07:24 WIB
Nurlina harus berjuang melawan kanker payudara stadium empat. (Nova)

NOVA.id - Impian Nurlina (36) untuk sembuh dari penyakit kanker stadium akhir yang dideritanya sejak dua tahun terakhir sirna sudah.

Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Polewali Mandar, Sulawesi Barat, menyatakan tak mampu lagi menangani kanker payudara yang diderita janda dua anak ini.

Meski sudah tiga kali bolak balik dan dirujuk ke rumah sakit, Nurlina yang menggunakan kartu BPJS kesehatan hanya mendapatkan tindakan medis berupa pemberian cairan infus dan obat penahan rasa nyeri agar belatung dan sel kanker yang bereaksi di badannya tidak terasa sakit berlebihan.

Baca juga: Sedih! Kisah Nurlina Berjuang Hidup Lawan Kanker Payudara Stadium 4 Sempat Ditolak RS dan Diceraikan Suami

Sabtu pekan lalu (2/9), warga Desa Pasiang, Kecamatan Matakali, Polewali Mandar, ini kembali dilarikan petugas Pustu Pasiang ke RSUD Polewali Mandar karena kondisnya terus memburuk.

Sel kanker yang terus merambat luas di dada hingga ke salah satu tangannya itu bahkan menyebabkan lukanya ditumbuhi belatung hidup.

Nurlina yang ditemui di RSUD Polewali Mandar, Kamis (7/9) pagi tadi, mengaku tak bisa tidur ketika rasa sakit datang. Ia hanya bisa pasrah menghadapi penyakit yang tak kunjung sembuh itu.

Baca juga: Deodoran Bisa Menyebabkan Kanker Payudara? Ini Penjelasannya

“Terbaring begini saja, kalau datang sakitnya kadang saya mengeram dan air mata keluar karena sakit luar biasa,” tutur Nurlina yang sedang dirawat di ruang isolasi Rumah Sakit Polewali Mandar.

Kepala Pelayanan Medik RSUD Polewali Mandar, dr Anita mengaku rumah sakit tak bisa menangani penyakit kanker yang diderita Nurlina karena sudah akut atau parah.

Petugas hanya bisa melakukan tindakan medis berupa pemberian cairan infus dan obat penghilang rasa sakit di badan.

“Sesuai kapasitas rumah sakit kita tidak bisa melakukan penanganan kanker hingga tuntas. Tindakan yang kita lakukan hanya memperbaiki kondisi dan keadaan pasien, termasuk penanganan gejala sakit yang dirasakan pasien,” tutur dr Anita.