Di dunia ini, tak banyak gadis remaja yang memiliki kondisi yang disebut trichophagia atau memakan rambutnya sendiri.
Trichophagia berhubungan dengan gangguan kejiwaan lain yang dikenal sebagai trichotillomania, yang digambar sebagai dorongan untuk menarik rambut seseorang.
Menurut penelitian medis, hanya sekitar 30% orang yang memiliki trichotillomania akan memakan rambut mereka.
Serta hanya sekitar 1% yang menelan rambut sampai menyebabkan komplikasi medis atau memerlukan operasi.
Baca juga: Terungkap, Ini Tanggal Pernikahan Kahiyang Ayu
Trichotillomania atau gangguan menarik rambut, dijelaskan dalam Manual Diagnostik dan Manual Mental Disorders (DSM-5), manual referensi untuk profesional kesehatan mental.
Menurut sebuah laporan oleh Dirk Elston, MD, kepala dermatologi di Universitas Kedokteran Carolina Selatan, penarikan rambut dan memakan rambut mungkin terkait dengan ketidakseimbangan kimia atau kelainan struktural di otak.
Masalah ini bisa terjadi dalam keluarga, entah karena faktor genetik atau lingkungan.
Mereka yang terlibat dalam perilaku ini sering melakukannya sebagai mekanisme penanggulangan peristiwa yang penuh tekanan.
Baca juga: Mengenal Lebih Dekat Sindrom Tourette yang Diderita Tora Sudiro, Bisa Bermula di Umur 2 Tahun Loh!
Penarikan rambut biasanya berakibat kerontokan rambut dan tekanan psikologis yang nyata.
Sementara memakan rambut dapat menyebabkan masalah medis serius seperti anemia, sakit perut, obstruksi usus, sampai pendarahan internal.
Terakhir, penting diingat bahwa trichophagia dan trichotillomania lebih dari sekedar gejala saraf.
Jika Anda atau orang terdekat Anda sering menarik memutar atau rambut mereka, segera temui dokter. (*)
Mentari Desiani Pramudita/Intisari.com
Artikel ini pernah tayang di Intisari.com dengan judul, "Remaja Ini Tewas Setelah Memakan Rambutnya Sendiri: Apa Itu Sindrom Rapunzel?"