NOVA.id - Jasmine Beever, remeja perempuan asal Skegness, Lincolnshire, Inggris tidak tertolong nyawanya saat dibawa ke rumah sakit.
Gadis remaja berusia 16 tahun itu sebelumnya mendadak pingsan saat hendak berangkat kuliah pada 7 September 2017 lalu.
Dari hasil otopsi, ditemukan rambut dalam sistem pencernaannya.
Rambut tersebut membuat sistem pencernaannya meradang dan menyebabkan maag.
Ketika maagnya mencapai maksimal, maag tersebut “meledak” dan “mematikan” organ vital lainnya.
Baca juga: Ini Dia Penyakit Maag Akut Mematikan yang Diderita dr. Ryan Thamrin, Segera Cegah dengan Cara Ini
Walau tidak ada rincian tambahan tentang kematian Beever, banyak orang berspekulasi bahwa remaja tersebut meninggal karena kondisi yang disebut sindrom Rapunzel, di mana sebagian rambut terbentuk di perut dan sekitarnya lalu meluas ke usus.
Lalu apa sebenarnya sindrom ini dan mengapa hal itu terjadi?
Dilansir health.com, sebagai permulaan, hanya ada sekitar 30 kasus tentang sindrom ini sejak pertama kali diidentiikasi (dan dinamai dengan kisah putri dongeng berambut panjang tersebut) pada tahun 1968.
Secara teknis, jika rambut tidak meluas ke usus, itu tidak disebut sindrom Rapunzel.
Baca juga: 4 Fakta Perubahan Laudya Cynthia Bella Pasca Menikah yang Jarang Diketahui Publik
Tapi tidak peduli di mana mereka berada dalam sistem pencernaan, yang jadi masalah kok rambut bisa ada di dalam pencernaan dan menimbulkan masalah?
Di dunia ini, tak banyak gadis remaja yang memiliki kondisi yang disebut trichophagia atau memakan rambutnya sendiri.
Trichophagia berhubungan dengan gangguan kejiwaan lain yang dikenal sebagai trichotillomania, yang digambar sebagai dorongan untuk menarik rambut seseorang.
Menurut penelitian medis, hanya sekitar 30% orang yang memiliki trichotillomania akan memakan rambut mereka.
Serta hanya sekitar 1% yang menelan rambut sampai menyebabkan komplikasi medis atau memerlukan operasi.
Baca juga: Terungkap, Ini Tanggal Pernikahan Kahiyang Ayu
Trichotillomania atau gangguan menarik rambut, dijelaskan dalam Manual Diagnostik dan Manual Mental Disorders (DSM-5), manual referensi untuk profesional kesehatan mental.
Menurut sebuah laporan oleh Dirk Elston, MD, kepala dermatologi di Universitas Kedokteran Carolina Selatan, penarikan rambut dan memakan rambut mungkin terkait dengan ketidakseimbangan kimia atau kelainan struktural di otak.
Masalah ini bisa terjadi dalam keluarga, entah karena faktor genetik atau lingkungan.
Mereka yang terlibat dalam perilaku ini sering melakukannya sebagai mekanisme penanggulangan peristiwa yang penuh tekanan.
Baca juga: Mengenal Lebih Dekat Sindrom Tourette yang Diderita Tora Sudiro, Bisa Bermula di Umur 2 Tahun Loh!
Penarikan rambut biasanya berakibat kerontokan rambut dan tekanan psikologis yang nyata.
Sementara memakan rambut dapat menyebabkan masalah medis serius seperti anemia, sakit perut, obstruksi usus, sampai pendarahan internal.
Terakhir, penting diingat bahwa trichophagia dan trichotillomania lebih dari sekedar gejala saraf.
Jika Anda atau orang terdekat Anda sering menarik memutar atau rambut mereka, segera temui dokter. (*)
Mentari Desiani Pramudita/Intisari.com
Artikel ini pernah tayang di Intisari.com dengan judul, "Remaja Ini Tewas Setelah Memakan Rambutnya Sendiri: Apa Itu Sindrom Rapunzel?"