NOVA.id – Mengelola keuangan memang tidak semudah membalik telapak tangan.
Tapi, tahukah bahwa mengelola keuangan sebenarnya harus dimulai sejak kita kecil?
“Anak-anak yang sedari kecilnya diajarkan mengenai keuangan, ketika dia dewasa hidupnya jauh lebih baik dibanding anak-anak yang kecilnya tidak bisa menunda kesenangan,” ujar Andreas Hartono, konsultan perencanaan keuangan independen.
(Baca juga : Jangan Tunggu Hingga Mampet, Inilah Saatnya Kita Harus Melakukan Sedot WC!)
Ia juga menjelaskan bahwa ada 3 prinsip untuk mengelola keuangan.
1. Right from the Start
Benar sejak awal bisa berarti pada saat kita memulai untuk memikirkan tabungan masa depan, hingga mengajarkan anak mengenai apa yang perlu mereka dapat dan apa yang tidak perlu.
Menurut hasil survey dari WeCan, 47% konflik dalam pernikahan disebabkan oleh perilaku penggunaan uang dan tidak adanya kesepakatan dalam membangun sistem keluarga.
Misalnya, ketika anak kita meminta hal-hal, seperti mainan secara terus menerus dan kita langsung menurutinya dengan langsung membelikannya.
(Baca juga : Heboh Diperbincangkan, Begini Perubahan Manohara yang Kian Hari Semakin Kurus dari Pertama Muncul)
Sebenarnya, menurut Andreas Hartono, hal ini bukanlah prinsip yang baik dalam mengelola keuangan.
Seorang anak harus diajarkan untuk dapat menunda kesenangannya, bukan berarti kita tidak boleh membelikannya. Tapi, hanya menundanya.