Termasuk mencari tahu apakah sudah ada produk sejenis yang ada di pasaran.
Bila ya, pastikan kita memiliki cara untuk mengemasnya secara berbeda.
Lalu, pastikan juga dari mana supplier produk kita dan apakah kita bisa bekerjasama secara kontinyu dengannya.
“Bila barang layak jual namun supplier-nya susah, sama saja kita mengorbankan kelanjutan bisnis kita.” ucap Yuliana. Kedua, tentukan market atau target pasar. Yakni, menentukan siapa target pembeli dari produk yang kita tawarkan.
Ketiga, setelah mengetahui target pasar dari produk yang kita jual, tentukan pula bagaimana kita bisa menawarkan produk kita.
Bila melalui media sosial, siapkan strategi pemasarannya. Di dunia teknologi yang berkembang cepat ini, sangat menuntut kita untuk kreatif pula.
Baca juga: 6 Perbedaan Generasi Milenial dan Generasi X Saat Berlibur dengan Booking Online Lalu yang keempat, tentukan apakah usaha kita membutuhkan tenaga tambahan atau tidak.
Bila kita masih mampu untuk menjalankan usaha sendiri pun tak masalah.
Namun, jangan ragu untuk menambah staf apabila kita ingin menjalankan, bahkan mperlebar usaha.
Kemudian yang terakhir, pastikan staf kita merupakan tenaga terlatih. Persiapkan dan latih mereka agar memiliki pengetahuan tentang usaha, terutama product knowledge.
3. Kembangkan Kualitas Diri Jika Anda termasuk yang buka usaha sampingan sementara masih punya pekerjaan utama, jangan lupakan hal-hal ini: Jangan teledor apalagi kehilangan fokus pada pekerjaan utama. Karena, pekerjaan tetap itulah yang merupakan sumber penghasilan untuk membiayai hidup kita dan keluarga.
Baca juga: 4 Faktor Ini Memengaruhi Karir