Terima Pesan Whatsapp dari Istri Ahok, Addie MS Tak Kuat Menahan Tangis, Ternyata Isinya Soal...

By Amanda Hanaria, Selasa, 10 Oktober 2017 | 07:30 WIB
Addie MS (Amanda Hanaria)

NOVA.id - Musikus Addie MS bercerita soal kenangannya yang pernah dibuat menangis oleh Veronica Tan, istri Basuki Tjahaja atau Ahok melalui pesan WhatsApp.

Dalam diskusi "Ahok: The Untold Story", Addie bercerita peristiwa itu terjadi pada Rabu (9/5) atau sehari setelah Ahok divonis dalam kasus penodaan agama dan ditahan di Mako Brimob, Depok.

"Saya ini kan pengamen, apa yang saya bisa bikin, akhirnya saya kepikiran telepon teman anak koor, bisa enggak sampaikan undangan untuk kumpul di Balai Kota besok, bukan untuk Pak Ahok, tapi soal persatuan," kata Addie di Jakarta Selatan, Senin (9/10) malam.

Baca juga: Ini Video Tangisan Veronica Tan Saat Bacakan Surat Ahok dari Tahanan

Addie menuturkan, saat itu ia menerima banyak konfirmasi dari berbagai penjuru Indonesia seperti Kalimantan hingga Medan, yang ingin berpartisipasi dalam acara menyanyi itu.

Keesokan paginya, Addie sendiri kaget peserta cukup banyak mencapai ribuan orang. Para peserta paduan suara itu banyak yang menangis saat menyanyi.

Addie sendiri tak menangis. Hingga sore harinya, ia diundang untuk wawancara di sebuah stasiun televisi untuk bercerira soal rangkaian acara di Balai Kota.

Namun, beberapa menit sebelum wawancara dimulai, sebuah pesan WhatsApp dari Veronica masuk ke ponsel Addie. Veronica menyampaikan detail perkembangan revitalisasi Taman Ismail Marzuki (TIM).

"Di situ saya enggak kuat, saya pagi ngeliat orang nangis, enggak nangis. Saya nangis di mobil, sopir saya suruh keluar. Saya enggak pernah lihat orang sekuat ini," kata Addie.

Baca juga: Lagi-Lagi Ahok-Djarot Dapat Karangan Bunga di Balai Kota, Ternyata Penyebabnya Karena Ini...

 Addie mengatakan beberapa bulan sebelumnya, Veronica pernah berkonsultasi kepadanya soal rancangan revitalisasi TIM.

Veronica tahu Addie menaruh perhatian besar pada pusat pementasan kebudayaan itu. Hanya saja, Addie tak menyangka Veronica tetap memerhatikan pembangunan itu kendati suaminya tak lagi jadi pejabat.