"Kombinasi dari tiga diagnosis ini belum pernah dideskripsikan dalam literatur medis," tulis mereka.
Lebih anehnya lagi, ketika para dokter melakukan pemindaian tomografi terkomputasi atau CT scan, mereka tidak menebukan lubang atau robekan apa pun pada paru-paru.
Setelah itu, para dokter kembali berhipotesis bahwa karena si pasien mengidap diabetes tipe 1, terjadi robekan di saluran pernafasan akibat pernafasan yang terlalu dalam.
Hal Ini memang dapat terjadi saat gula darah naik terlalu tinggi atau terlalu asam sehingga terjadi ketoasidosis.
Baca juga: Misteri Kematian Bripda Azan Lantaran Gagal Nikah, Ternyata Ini Sosok Calon Istrinya
Namun, lagi-lagi hipotesis ini terpatahkan setelah uji gula darah dilakukan dan dokter pun kembali bingung.
Berbicara kepada Live Science 12 Oktober 2017, Slaughter mengungkapkan dugaannya.
Kemungkinan ada lubang yang sangat kecil di suatu tempat pada saluran pernafasan remaja tersebut.
Lubang ini hanya akan terbuka bila ada cukup banyak energi, seperti menjerit, tetapi setelah itu akan kembali menutup.
Baca juga: Ibu dengan Minus Tinggi Bisa Melahirkan Secara Normal, Asalkan...
Untungnya, pasien tersebut masih bernasib baik. Pengempisan paru-paru ringan ini tidak berujung pada kematian.
Dokter hanya perlu memberikan oksigen ekstra untuk membatu paru-paru pulih kembali.
"Setelah melakukan pengamatan secara rutin dengan penelitian rontgen, kami melihat bahwa tidak ada perubahan pada area dada sehingga pasien dipulangkan pada hari berikutnya tanpa ada kunjungan lebih lanjut untuk masalah ini," tulis Slaughter dan Roppolo seperti dikutip dari Science Alert, Kamis (12/10/2017).
Selain menjerit terlalu keras seperti dalam kasus ini, udara juga terjebak di dalam dada secara spontan pernah terjadi saat seseorang tengah nyanyi, menyelam, angkat besi, dan terbang militer.
Artikel ini sudah tayang di Kompas.com dengan judul 'Kasus Langka, Teriak di Konser One Direction Bikin Paru-Paru Kempis'