Yuk Nikmati Asyiknya Makan dan Minum Kopi Dilayani Bule di Kebun Kopi Karanganjar Blitar

By Dionysia Mayang Rintani, Sabtu, 14 Oktober 2017 | 10:00 WIB
Yuk Nikmati Asyiknya Makan dan Minum Kopi Dilayani Bule di Kebun Kopi Karanganjar Blitar (Dionysia Mayang)

(Baca juga: Jangan Lakukan 7 Hal Ini Saat Bertengkar dengan Pasangan, Nomor 3 Sering Kita Lakukan)

Sempat Tak Terawat

Wima menceritakan, perkebunan kopi itu memiliki cerita panjang.

Menurut sejarah, memang dulu areanya cukup besar. Sisa peninggalan berupa gudang untuk pengeringan sampai mesin pengolahan kopi masih ada.

“Sebenarnya saya ingin menghidupkan, tetapi biayanya terlalu tinggi,” kata anak pertama dari dua bersaudara ini pelan.

Ia masih ingat, perkebunan ini dirawat baik oleh mendiang kakeknya, Deni Rosadi. Bahkan menghasilkan kopi cukup banyak.

“Tapi setelah kepergian kakek tahun 1983, pengelolaannya agak masalah, sebab saudara lebih banyak terjun ke politik. Jadi perkebunan ini tidak ada yang ngurus. Akibatnya, produksi turun, bahkan sempat tekor setiap bulannya,” kata Wima.

(Baca juga: Benarkah Kandungan pada Kacang dan Biji-bijian Ini Mencegah Diabetes Tipe 2? Ini Penjelasannya)

Semula ada wacana perkebunan ini dijual, tetapi ia merasa sayang. Karena kalau bisa mengelola dengan baik, maka akan jadi lokasi wisata yang menarik.

“Lalu tahun 2014 saya masuk untuk memperbaiki manajemen, kemudian disusul bapak yang sudah habis masa jabatan sebagai Bupati Blitar, masuk sama-sama bantu mengelola. Lalu pada akhir tahun 2016, kami buka sebagai agrowisata. Jadi tak hanya wisata perkebunan kopi saja, tetapi ada nilai sejarahnya,” papar Wima.

Begitu masuk, Wima langsung memperbaiki semua gedung yang ada tanpa mengubah aslinya.

Hanya sekedar membersihkan, agar kesan kuno tetap terjaga.