Seorang ibu yang bisa melihat lebih jeli masalah anak, sebenarnya bisa membantu meminimalkan konflik yang ada.
“Kita pikir masalahnya dia lama makan, padahal sebenarnya dia menghindari les."
"Jadi kalau kita bisa lebih jeli melihat masalahnya, kita juga bisa memberikan respon pada anak akan lebih tepat”, kata Astrid mencontohkannya.
(Baca juga: Akhir Pekan Ini Ingin Mengajak Keluarga Berlibur ke Ciwidey? Ini Hal Wajib yang Harus Diperhatikan)
Perlu Support Ayah
Dalam kondisi seperti ini dibutuhkan juga peran seorang ayah untuk mengambil jalan tengahnya.
Peran ayah dalam posisi ini untuk bisa menjembatani antara ibu dan anak.
Ketika ibu dan anak bertengkar, seorang ayah bisa bertugas untuk mendamaikan.
“Jika anak mengadu, tanyakan dulu apa penyebabnya, jangan buru-buru untuk menyalahkan ibu."
"Yang terpenting kita perlu memberikan rasa nyaman dulu pada anak, seperti memberikan pelukan,” kata Astrid.
(Baca juga: Sebaiknya, Jangan Gunakan Sandal Saat Naik Pesawat! Ini 7 Tips Agar Nyaman Naik Pesawat Selengkapnya)
Ketika anak sudah merasa nyaman, sangat memungkinkan untuk dia menceritakan apa pemicu pertengkarannya dengan sang ibu.
Beri pengertian kepada anak untuk memberikan waktu kepada sang ibu untuk menenangkan diri.
Setelah anak bisa ditangani, ayah bisa berdiskusi dengan sang istri untuk membicarakan masalah yang terjadi.
Tips agar kita dan anak tidak sering bertengkar:
- Memiliki hubungan yang menyenangkan, seperti bermain atau berolahraga bersama.
- Tidak menuntut banyak hal kepada anak.
- Saling menghormati, menghargai, dan menganggap penting satu sama lain.
- Kurangi tindakan yang menyalahkan, mengkritik, dan menjaga ekspektasi.
(Baca juga: Terinspirasi dari Minnie Mouse, Disney dan Desainer Patrick Owen Rilis Koleksi “Minnie Rocks the Dots”)
Ikuti tips di atas agar kita dan anak tak sering bertengkar, ya!(*)
Pingki Aulia