Gadis ini memiliki pendapatan sendiri dari pekerjaannya sebagai guru les privat anak-anak SD di lingkungannya.
"Semua biaya kuliahnya dia bayar sendiri. Tidak pernah minta orangtua. Sambil kuliah, anak saya juga membuka les privat untuk anak-anak SD," ujar warga Kampung Kedungsari RT 3, RW 4, Kecamatan Magelang Utara, Kota Magelang itu.
Baca juga: Dibully dan Dikucilkan Warga, Begini Curhat Istri Pemilik Situs Nikahsirri.com yang Bikin Sedih
Pendapatannya sebagai tukang sate keliling memang tidak cukup untuk membiayai kuliah Siti.
Terlebih, Jalal masih harus menafkahi istri dan empat anaknya yang lain.
Setiap hari dia dibantu sang istri, Satuna (55), yang juga berjualan sate di Pasar Payaman, Kabupaten Magelang.
Siti sendiri mengaku lega bisa menyelesaikan pendidikan diploma tiganya dengan nilai memuaskan.
Hasil ini tak lepas dari kerja kerasnya sejak lulus SMA. Dia rela bekerja membuka les selama lima tahun sebelum kemudian mendaftar kuliah.
"Saya bekerja lima tahun, buka les matematika, dan pelajaran lainnya untuk anak-anak SD. Saya ngumpulin uang dulu buat daftar kuliah," kata gadis kelahiran Magelang, 21 juni 1991 itu.
Saat mendaftar kuliah pun Siti tak bercerita dengan orangtuanya, karena khawatir akan membuat orangtuanya berpikir tentang biaya kuliah.
Tapi mau tidak mau dia harus cerita dan meyakinkan orantuanya bahwa biaya pendidikan adalah tanggungjawabnya sendiri.