Jika kita sudah menyadari apa yang kurang cocok dengan kita, segera komunikasikan dengan suami.
Membicarakan tentang hal-hal yang disukai dan tidak disukai seputar seks tentu akan membuat bercinta lebih menyenangkan.
(Baca juga: Farhat Abbas Datangi Polda Metro Jaya Gara-gara Raffi Ahmad, Ada Apa Nih?)
4. Sedang Menjalani Pengobatan
Untuk perempuan yang belum masuk tahap menopause, banyak hal atau pengalaman bercinta yang bisa membuat dirinya trauma, mengalami inflamasi di bibir vagina (vestibular inflammation), dan disfungsi pada pelvic.
“Sementara pada perempuan yang sudah masuk masa menopause, penyebab sakit saat bercinta umumnya adalah atrophy alias kekeringan vagina,” kata Dr. Raquel Dardik, associate professor of gynecology di Tisch Women’s Health Center, NYU.
Penyebab lain yang membuat sakit saat bercinta adalah endometriosis, inflamasi pelvis, atau Sexually Transmitted Infections (STIs).
(Baca juga: Sebenarnya, Perlukah Kita Menggunakan Krim Malam? Ini Penjelasannya)
Selain itu, vaginismus juga bisa membuat bercinta menjadi sangat sakit, bahkan bisa membuat seseorang tak bisa bercinta sama sekali.
Semua itu dapat disembuhkan, meski prosesnya memang membutuhkan waktu dan ketelatenan.
Ada juga vulvodynia, kondisi di mana seseorang mengalami sakit kronis di area vulva tanpa lasan yang jelas.
Kondisi ini sering kali menjadi penyebab sakit saat berhubungan seks.
(Baca juga: Pusing Setelah Berolahraga? Ternyata Ini Penyebabnya!)
Nah, bila kita sudah menggunakan lubrikan yang cukup dan sudah menjalani foreplay dengan baik namun masih sering merasa sakit saat penetrasi, sebaiknya periksakan ke dokter untuk mengetahui apa yang terjadi dan bagaimana mengatasinya. (*)