NOVA.id – Tak sedikit yang menyukai olahan daging ayam, selain karena rasanya yang nikmat namun juga kandungan gizinya mulai dari protein, vitamin, dan mineral yang baik bagi tubuh.
Sementara itu, hampir seluruh bagian ayam bisa kita konsumsi, tak terkecuali bagian kulitnya.
Meskipun enak, namun kulit ayam memiliki kandungan 132 miligram kolesterol per 100 gram.
Tak hanya itu, kulit ayam juga mengandung total lemak sebanyak 43,99 gram.
(Baca juga: Sarapan Bernutrisi dengan Sereal Susu, Solusi Tepat Ibu Millennial)
Fakta lainnya, meskipun daging ayam dianggap sebagai pilihan daging yang rendah lemak, namun cara kita memasaknya bisa membuat olahan daging ayam menjadi sumber lemak yang tinggi.
Tidak membuang kulit ayam ketika memasak terutama menggorengnya, bisa menjadikan sajian kita menjadi sumber kolesterol yang tinggi.
Kolesterol adalah zat lilin yang ditemukan dalam lemak atau lipid di dalam darah kita.
Meskipun tubuh memang membutuhkan kolesterol untuk terus membangun sel yang sehat, namun peningkatan kadar kolesterol dalam jumlah besar memicu berbagai risiko seperti penyakit jantung, stroke, dan penyakit lainnya.
(Baca juga: Jangan Anggap Sepele, Lakukan 5 Cara Ini Agar Terhindar dari Penyakit Menular Seksual)
Kolesterol tinggi bisa menyebabkan terjadinya penumpukan plak di dalam arteri yang bisa menurunkan aliran darah yang memengaruhi fungsi sel dan organ yang disuplai oleh pembuluh darah tersebut.
Selain mengandung kolesterol dan lemak, kulit ayam juga mengandung bakteri seperti campylobacter jejuni.
Bakteri jenis ini bisa menyebabkan penyakit campylobacteriosis dan membuat kita mengalami diare, kram atau sakit perut, dan demam dalam 2 hingga 5 hari setelah mengonsumsi kulit ayam yang mengandung bakteri tersebut.
(Baca juga: Duh, Ternyata Sakit Saat Bercinta Bisa Disebabkan Hal-hal Ini!)
Selain itu, ada bakteri lain yang terkandung dalam kulit ayam terutama bila cara membersihkannya tak baik, yaitu bakteri salmonella.(*)