NOVA.id – Ketika kita sedang berada dalam perjalanan jauh atau terjebak kemacetan, kehabisan baterai smartphone bisa membuat kita tak tenang.
Solusinya, selain menggunakan pengisi daya portable, kita juga seirng menyambungkan smartphone kita dengan kabel USB dan mengisi daya di mobil.
Jika kita melakukannya sesekali saja mungkin memang tidak akan berbahaya.
Namun bila jadi kebiasaan, justru kelamaan bisa merusak smartphone kesayangan kita.
(Baca juga: Duh! Ternyata 7 Aktivitas Sehari-hari Ini Bisa Bikin Kulit Terlihat 10 Tahun Lebih Tua)
Salah satu alasannya adalah port USB di mobil menyediakan lebih sedikit listrik daripada yang benar-benar dibutuhkan ponsel kita.
Dengan mengisi daya baterai ke port USB berdaya rendah seperti yang ada di mobil, artinya kita membiarkan perangkat handphone menelan tenaga dengan kecepatan yang terlalu cepat untuk kemampuan port USB kendaraan.
Akibatnya, pengisian daya berlangsung lambat atau justru tidak bisa mengisi.
Terlebih lagi, "nge-charge" di mobil juga bisa menguras baterai atau aki mobil.
(Baca juga: Jangan Dilakukan Lagi, Ini Tingkah Kita yang Tak Disukai Oleh Pria)
Meskipun tingkat kerusakannya bergantung pada jenis telepon yang dimiliki dan baterainya, tapi kemungkinan kerusakannya tinggi karena perangkat kita menghabiskan baterai mobil saat mengisi baterai.
Harus diakui bahwa baterai ponsel tidak akan bertahan selamanya.
Faktanya, setiap tahun ketahanan baterai bakal semakin menurun.
Walau pengguna telah merawat baterai dengan benar, setiap baterai punya umur.
(Baca juga: Tangan Jadi Panas dan Terasa Terbakar Setelah Memotong Cabai? Obati dengan Cara Mudah Ini)
Tapi, paling tidak baterai akan lebih awet jika kita menggunakannya secara benar, bukan?(*)
(Artikel ini pernah tayang di laman Kompas.com dengan judul Stop Kebiasaan Mengisi Baterai Ponsel di Mobil)