Baca juga: Wajib Diperhatikan, Inilah Alasan Mengapa Kita Harus Buang Air Kecil Setelah Bercinta
"Saya ngasih setiap bulannya minyak, beras, gula sama sarden. Itu rutin setiap bulan saya titip ke adik saya," ucap Roel.
Dalam perkembangannya, setiap mengikuti kegiatan di Sekolah Relawan, Roel juga sering menjumpai para perempuan pemulung tua yang sudah menjanda.
Akhirnya, para pemulung itupun mulai sering ia santuni.
Hal yang sama ia lakukan ke para janda tua di kampung-kampung yang ia temui di sela-sela kegiatan Sekolah Relawan.
"Lama kelamaan kok banyak. Saya berpikir seru kali ya kalau sampai 1.000. Mudah-mudahan rezeki saya nyukupin sampai seribu," ujar Roel.
Setiap bertemu dan menyantuni para janda tua, Roel kerap melihat ada rona bahagia yang terpancar di wajah mereka.
Roel pun tertarik untuk mengabadikannya dan kemudian mempostingnya di media sosial.
"Lama kelamaan orang lihat ini kok unik Lelaki Seribu Janda. Teman-teman saya yang menjuluki Lelaki Seribu Janda," ucap Roel.
Sejauh ini, sudah ada sekitar 300 janda yang dibantu Roel. Seiring berjalannya waktu, Roel mulai sering mendapat titipan untuk menyalurkan bantuan dari banyak orang.
Bantuannya tidak lagi sekedar membagikan sembako tetapi merenovasi rumah, biaya pengobatan, ataupun modal usaha.
"Sekolah Relawan galang donasi. Ada yang datang 'Bang boleh enggak saya bantu'. Jadi mulai banyak yang nitip zakat dan sedekah ke Sekolah Relawan. Ada juga yang datang makan steak, harganya Rp 100 ribu, tapi bayarnya Rp 300 ribu. Lebihnya buat disumbangin," ujar Roel. (*)
Alsadad Rudi/Kompas.com
Artikel ini pernah tayang di Kompas.com dengan judul, "Kisah Roel Mustafa, Si "Lelaki Seribu Janda"