Kenali Penyebab Cerebral Palsy, Salah Satunya karena Ada Masalah Saat Proses Persalinan

By , Minggu, 22 Oktober 2017 | 13:00 WIB
Walau Tak Bisa Disembuhkan, Cerebral Palsy Bisa Diterapi dengan Teknologi Sel Punca (Nova)

NOVA.id - Penyakit kerusakan otak atau cerebral palsy diderita seorang anak sejak ia lahir. 

Akibatnya, anak akan mengalami gangguan kecerdasan, sensori, bahkan motoriknya.

Tak ada statistik resmi berapa besar penderita lumpuh otak atau cerebral palsy di Indonesia. 

Baca juga: Walau Tak Bisa Disembuhkan, Cerebral Palsy Bisa Diterapi dengan Teknologi Sel Punca

Namun, gangguan ini disebut mungkin terus meningkat, berdasarkan anak yang datang ke Yayasan Pembinaan Anak Cacat (YPAC).

Menurut dr Yanti Sampurno, pengurus medis YPAC Jakarta, cerebral palsy merupakan kumpulan gejala yang terjadi pada anak sejak lahir dan disebabkan karena kurang mendapatkan pasokan oksigen.

Kelumpuhan sel otak itu bersifat menetap, sehingga sebagian besar yang terganggu adalah fungsi motorik—namun juga ada gangguan intelegensi, sensori, visual serta emosi.

Baca juga: Jangan Khawatir, Trik Ini Bisa Membuat Kangkung Tak Menghitam dengan Olahan Apapun

Penyakit lumpuh otak itu menyebabkan sebagian penderita tidak memiliki fungsi menelan dengan baik hingga tidak memiliki refleks otot sama sekali.

Yanti mengatakan kurangnya pasokan oksigen ke otak yang menyebabkan cerebral palsy hanya terjadi pada periode tertentu, yakni kehamilan, menjelang akhir persalinan, proses persalinan dan tak lama setelah proses persalinan.

Pada proses persalinan, kata Yanti, bayi bisa kekurangan oksigen bila proses persalinan cukup lama.

"Kita kan tidak semua di kota besar, tidak semua pengobatan dan persalinan baik, mungkin anak tadi lama proses persalinannya, tidak nafas cukup lama," kata Yanti saat ditemui di kantor YPAC Jakarta, Jumat (20/10/2017).