Kenali Penyebab Cerebral Palsy, Salah Satunya karena Ada Masalah Saat Proses Persalinan

By , Minggu, 22 Oktober 2017 | 13:00 WIB
Walau Tak Bisa Disembuhkan, Cerebral Palsy Bisa Diterapi dengan Teknologi Sel Punca (Nova)

Baca juga: Ternyata Ini Alasan Risty Tagor Enggan Pertemukan Anaknya dengan Stuart Collin

Kekurangan oksigen pada janin dalam kandungan, bisanya diakibatkan oleh infeksi. 

Kondisi ini biasa terjadi pada persalinan yang tidak higienis, di mana infeksi tersebut menjadi radang otak. Kelahiran prematur pun juga memiliki peran terjadinya cerebral palsy.

"Juga bisa karena tersedak karena orangtua kurang berhati-hati berikan minum atau susu, jalan nafas terblok cukup lama sebelum refleks batuk timbul. Tapi, itu bisanya hanya terjadi dekat-dekat setelah persalinan," katanya.

Baca juga: Tak Selalu Mahal dan Mewah, Ini Menu Makanan Para Miliarder Dunia

Cerebral palsy memang memiliki tanda-tanda awal, tetapi menurut Yanti biasanya hanya dokter yang bisa mengetahuinya.

Dokter anak biasanya memerhatikan refleks patologis yang tidak dialami bayi. 

Kemudian refleks menggenggam, di mana bayi biasanya menggenggam dengan keras ketika ada sesuatu yang menyentuh telapak bayi.

Karena cerebral palsy bersifat menetap, sehingga yang diusahakan dalam terapi pengobatan adalah merangsang sebanyak mungkin sambungan-sambungan pada sel otak. 

baca juga: Boleh Saja Minum Kopi Saat Menyusui, Asal Perhatikan Aturannya Berikut Terapi-terapi motorik yang diberikan juga bertujuan mengaktifkan sel-sel otak yang masih sehat.

Yanti menambahkan, walau tidak bisa memiliki kemampuan seperti anak yang sehat, tetapi rutin melakukan terapi bisa membantu kemandirian anak.

"Misalnya pada anak penderita cerebral palsy yang akhirnya anak ini bisa lepas dari kursi roda, bisa jalan dengan digandeng ibunya. Itu sebuah pencapaian yang banyak sekali," katanya.

Artikel ini sudah tayang di Kompas.com dengan judul 'Cerebral Palsy, Kerusakan Otak yang Sebabkan Kecacatan'