Sungguh Mulia! Setelah Suaminya Meninggal Dunia, Dokter Anak Ini Dedikasikan Dirinya untuk Keselamatan Banyak Bayi

By Dionysia Mayang Rintani, Senin, 23 Oktober 2017 | 02:15 WIB
Sungguh Mulia! Setelah Suaminya Meninggal Dunia, Dokter Anak Ini Dedikasikan Dirinya untuk Keselamatan Banyak Bayi (Dionysia Mayang)

(Baca juga: Stuart Collin Curhat di Media Sosial, Begini Tanggapan Risty Tagor yang Tak Disangka)

Bayi itu berhenti makan dan buang air kecil lima hari setelah ia dilahirkan.

Dengan biaya perawatan di rumah sakit swasta yang sangat mahal, ibu dari bayi yang berusia 20 tahun, Pooja Rathod, memutuskan untuk membawa bayinya ke rumah sakit Lady Hardinge.

Peritoneal dialysis (PD) sering digunakan pada kasus gagal ginjal stadium akhir, kecuali rumah sakit ini tidak memiliki alat PD untuk merawat bayi.

Pendanaan untuk perawatan kesehatan lanjut seperti ini sangat terbatas dan kurangnya tenaga terlatih, terutama di daerah pedesaan.

(Baca juga: Ke Dubai Tak Seru Bila Tak Menonton Pertunjukan La Perle)

Inilah yang juga menjadi tantangan yang harus ditangani oleh pemerintah pejabat kesehatan saat menghadapi kasus-kasus rumit.

"Beban kerja sangat besar di sini. Rumah sakit Lady Hardinge memiliki 48 Unit Perawatan Khusus di Maharashtra yang menangani bayi yang sakit. Setiap tahun, setidaknya 3.000-3.500 bayi sakit dirawat di sini dan angka kematian fatal telah diturunkan menjadi 8/1000 kelahiran hidup," kata Dr Arati.

Sementara upaya tim sangat penting, Priti secara pribadi terlibat dalam menyelamatkan setidaknya sembilan bayi yang sangat kritis, kata Dr Arati.

Untuk menyelamatkan bayi Predi yang berusia lima hari, dibutuhkan proses operasi yang memakan banyak biaya. PD adalah tipe dialisis yang digunakan untuk menghilangkan kelebihan cairan dan racun.

(Baca juga: Inspiratif! Perempuan Ini Lupa Cara Mengejan Saat Melahirkan Lalu Melakukan Hal Ini, Simak Ceritanya Berikut)

Untungnya, bayi tersebut mendapatkan perlengkapan medis yang dibutuhkan, dan memulai siklus PD dan akan terus memantau bayi setiap jamnya.