"Upaya untuk menyingkirkan magnet di gawat darurat tidak berhasil karena kekuatan magnet yang sangat kuat," berdasarkan keterangan tertulis dalam sebuah laporan, yang dikutip dari Live Science.
Setelah itu, untuk ditangani lebih lanjut, anak laki-laki tersebut dibawa ke ruang operasi untuk mengeluarkan magnet yang masih menempel dengan bantuan obat bius.
Untuk melakukan ini, ahli bedah menggunakan dua magnet tambahan yang ditempatkan di kedua sisi yang berada pada ujung hidung.
Tujuannya, untuk menarik magnet agar terlepas dari septum si anak.
Hal tersebut segera dilakukan karena jika tidak, maka magnet yang dengan erat menjepit septum hidung dapat menyebabkan kematian jaringan dan perforasi, hingga dapat melubangi septum hidung.
Dalam kasus anak laki-laki tersebut, magnet sudah masuk dari lapisan mukosa septum hidungnya dan memperlihatkan beberapa kartilago (tulang rawan) di bawahnya.
Baca juga: Naik Motor Trail Sebrangi Jembatan Gantung, Presiden Jokowi Sukses Hebohkan Netizen
Usai kejadian itu, dokter menaruh penghalang khusus yang diletakkan di hidung anak malang tersebut untuk menutupi area yang terpapar selama beberapa hari selama masa penyembuhan.
Enam bulan kemudian, dokter pun kembali melihat anak laki-laki itu dan hidungnya sudah sembuh total.
Kasus ini bisa menjadi pembelajaran bagi kita untuk tidak membiarkan anak bermain dengan magnet, apalagi ketika kita tidak sedang mengawasinya.
Sebab, jika magnet tidak sengaja tertelan pun, magnet bisa tetap bersatu dan dapat membuat bagian tubuh tertentu berlubang.
Tentunya, hal tersebut akan membahayakan keadaan organ tubuh si anak. (*)
Putri Amalia/NOVA.id