NOVA.id - Ketika tenggorokan sakit, tentu akan membuat hidup tidak nyaman.
Pergi ke dokter merupakan langkah tepat untuk mendapatkan pertolongan.
Biasanya, dokter akan segera meminta kita untuk membuka mulut dan memberikan penjelasan apa yang terjadi dengan tenggorokan kita.
Namun ternyata, sakit yang menyerang tenggorokan bukan hanya sekedar sakit tenggorokan biasa saja, namun bisa juga infeksi tenggorokan.
(Baca juga: Sambut Akhir Tahun, Inilah Tips Liburan Seru dan Nyaman Bersama Keluarga)
Seperti yang dilansir dari womenshealthmag.com, Erick Eiting, M.D, Direktur Medis di Departemen Pengobatan Darurat di Mount Sinai Downtown, New York City menjelaskan, "kita harus paham apa yang kita rasakan sebelum melakukan pengobatan".
Untuk itu, kita harus mengetahui beberapa hal berikut.
1. Tenggorokan Bengkak
Yang menyebabkan radang di tenggorokan yakni adanya bakteri pada faring atau bagian paling belakang tenggorokan.
Eiting mengatakan bahwa seseorang memiliki bakteri di dalam mulut, hidung, dan juga kulit.
Bakteri tersebut bisa masuk ke dalam tenggorokan dan menyebabkan infeksi.
"Dari situlah gejala yang menyakitkan itu berasal," kata Eiting.
(Baca juga: Betah Menduda, Ternyata Ada yang Melarang Sahrul Gunawan untuk Menikah Lagi, Siapa Dia?)
2. Bukan Sekedar Sakit Tenggorokan, Meski Baru Terasa Sakit
Paling umum, gejala radang tenggorokan berkembang dalam lima hari setelah terkena bakteri.
Tenggorokan terasa bengkak dan sakit hingga sulit untuk menelan.
Eiting juga mengatakan gejala yang lebih serius seperti demam mendadak 101 derajat atau bisa juga lebih tinggi, nyeri pada otot, tenggorokan memerah dengan bercak putih, sakit kepala, menggigil, kelenjar getah bening membengkak, dan kehilangan nafsu makan.
Menurut Centers for Disease Control and Prevention, infeksi ini disebabkan oleh bakteri dengan nama kelompok A Streptococcus.
Untuk infeksi virus atau sakit tenggorokan normal, dapat terjadi dengan sendirinya.
Menurut Klinik Cleveland, sangat penting memeriksakan diri karena akan membantu langkah pengobatan yang akan diambil.
(Baca juga: Asyik, Tanpa Oven Kita Bisa Bikin Lapis Surabaya Kukus yang Lezat dan Lembut Ini!)
3. Sebaiknya Segera Periksa
Jangan menganggap sakit tenggorokan akan sembuh dengan sendirinya.
Dikatakan Eiting, jika memiliki infeksi virus memang bisa dibiarkan dengan sendirinya, namun jika yang terserang adalah infeksi bakteri (strep) bisa segera pergi ke dokter.
Karena semakin cepat mendapatkan antibiotik dari dokter, maka akan lebih baik bagi tenggorokan kita.
(Baca juga: http://nova.grid.id/Mode-Dan-Kecantikan/Kecantikan/Duh-Sembarangan-Coba-Sampel-Make-Up-Bisa-Bikin-Tertular-Penyakit)
4. Sulit Dilihat, Segera Cek ke Dokter
Melihat secara langsung atau membedakan infeksi bakteri yang diderita memang agak sulit.
Dengan begitu sebaiknya cepat untuk memeriksakan tenggorokan ke dokter.
"Saat melihat faring, kita biasanya dapat melihat apakah itu berwarna merah atau bengkak, atau jika ada bintik-bintik putih di atasnya, semuanya menunjukkan adanya rangsangan," kata Eiting.
"Tapi itu juga terjadi pada faringitis virus, dan penting untuk mendapatkan diagnosis sehingga kita dapat mengobati dengan benar," lanjutnya.
(Baca juga: Komedo di Dagu Membandel? Hanya Butuh 5 Cara Mudah Ini untuk Menghilangkannya Dalam Sekejap)
5. Menjaga Diri Jika Terinfeksi
Ketika terdeteksi mengalami strep, Eiting menyarankan agar menjaga atau mengisolasi diri selama 24 jam setelah mendapatkan antibiotik.
Hal ini untuk menghindari penyebaran infeksi bakteri ke orang-orang di sekitar.
"Penyebaran bakteri melalui batuk dan sesuatu yang mengudara" kata Eiting.
(Baca juga: Ini Dia 5 Penyebab Utama Munculnya Mata Panda, Salah Satunya Disebabkan oleh Flu)
Tak hanya mengonsumsi antibiotik yang diberikan dokter, namun juga dianjurkan untuk mengonsumsi minuman hangat untuk menenangkan, minuman dingin untuk mematikan, berkumur dengan air asin dan juga mengkonsumsi permen tenggorokan.(*)