Jadi Warga Cerdas Berbasis Rasional dan Tak Terkecoh Hoax, Simak Pesan Ahlinya Ini

By Dionysia Mayang Rintani, Sabtu, 4 November 2017 | 06:00 WIB
Jadi Warga Cerdas Berbasis Rasional dan Tak Terkecoh Hoax, Simak Pesan Ahlinya Ini (Dionysia Mayang)

NOVA.id – Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia menggelar seminar media dengan tema “Science Communication: Membangun Masyarakat Indonesia Berbasis Ilmu Pengetahuan dan Teknologi”.

Seminar ini ditujukan untuk mendidik publik dan membudidayakan riset di masyarakat guna membentuk bangsa yang peduli dengan pengetahuan dan teknologi.

“Indonesia ini kan bangsa yang besar, dengan sumber daya yang dikelilingi oleh sumber daya alam yang sangat berpotensi, kita harus menjadi bangsa yang berlandaskan ilmu pengetahuan dan teknologi. Dengan begitu, kita tidak akan mudah tertipu dengan hal-hal yang tak masuk akal,” papar Ali Gufron Mukti selaku Direktur Jenderal Sumber Daya IPTEK dan DIKTI.

(Baca juga: Sambut Akhir Tahun, Inilah Tips Liburan Seru dan Nyaman Bersama Keluarga)

Dirinya juga mengatakan, memiliki sumber daya manusia yang dikelilingi oleh sumber daya alam yang sangat berpotensi, Indonesia akan mampu menjadi bangsa yang berlandaskan ilmu pengetahuan dan teknologi.

“Dengan demikian, bangsa Indonesia tidak akan mudah tertipu oleh hal-hal yang tidak masuk akal,” paparnya saat ditemui NOVA.id, Kamis (2/11) lalu.

Saat ini, masih banyak masyarakat yang cenderung memercayai hoax atau hal yang tak rasional.

Sedangkan, ada temuan ilmu pengetahuan dan teknologi seperti pemanfaatan nuklir justru kerap dipandang sebelah mata.

(Baca juga: Perlukah Pakai Conditioner Setelah Keramas? Simak Kata Ahlinya Ini)

Banyak masyarakat yang masih memberikan berbagai pandangan miring tentang nuklir sebagai suatu bentuk ketakutan atasu sesuatu yang tidak diketahui.

Padahal, nuklir memiliki potensi yang sangat besar untuk menyelamatkan Indonesia dari krisis energi.

“Sains sangat cepat perkembangannya, tapi manusianya belum berkembang. Terbentuknya masyarakat yang bersinergi dengan iptek base comunnity  tentu memerlukan science communication, yang merepresentasikan topik mengenai science atau teknologi baik pada expert dan non-expert maupun sesama ahli,” lanjutnya.

Sementara itu, Prof. Djarot S. Wisnubroto selaku Kepala Bidang Pengembangan Teknologi Daur Bahan Nuklir dan Rekayasa di Badan Atom Tenaga Nasional (BATAN) mengungkapkan, energi nuklir menjadi satu-satunya sumber listrik yang tidak memancarkan gas rumah kaca sehingga secara efektif bisa mengganti bahan bakar fosil.

(Baca juga: Mumpung Akhir Pekan, Hilangkan Jerawat Membandel dengan Masker Labu Ini, Begini Cara Membuatnya)

“Selain itu, energi nuklir juga bisa dimanfaatkan untuk meningkatkan kesejahteraan manusia atas peran pentingnya dalam memasok listrik dunia,” lanjutnya.

Di Indonesia sendiri, pengembangan teknologi nuklir telah diupayakan di Indonesia oleh Badan Tenaga Listrik Nasional (BATAN) dengan hasil yang telah membantu meningkatkan kehidupan warga.

Hasil pengembangan teknologi nuklir itu sendiri meliputi berbagai bidang, yaitu peternakan, pertanian, pertambangan, kedokteran, serta engineering.

(Baca juga: Bukan Karena Kanker, Ini Kata Georgia Soal Alasannya Ceraikan Aldi Taher)

Selama tiga tahun terakhir, capaian kinerja Kemenristekdikti telah berhasil merealisasikan berbagai target dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan tinggi, kemampuan iptek dan inovasi untuk mendukung daya saing bangsa.(*)