NOVA.id- Perasaan bercampur aduk mulai dari bahagia, senang, gelisah, hingga takut sering kali menyelimuti ketika calon ibu mengandung selama 9 bulan.
Bukan hanya sang calon ibu, namun juga perasaan itu menyerang calon ayah ketika menunggu kelahiran bayinya.
Namun, masih jarang calon ayah yang benar-benar paham tentang dunia kehamilan.
Dengan begitu ada baiknya jika calon ayah mempelajari tentang kehamilan agar bisa mendampingi sang isteri untuk bisa berbicara harapan sebelum si calon bayi lahir ke dunia.
(Baca juga: Wah, Bayi Prematur Rentan Menderita Gangguan Mata Ini!)
Dilansir dari parents.com, simak kisah 5 ayah saat menemani kehamilan sang istri berikut ini.
- Lebih siap dari yang dipikirkan - Trave H.
Perasaan takut pasti datang ketika menjelang persalinan.
Tapi buatlah diri menjadi lebih siap dari apa yang kita pikirkan.
“Kita akan merasa ngeri, kita juga akan bertanya-tanya tentang semua hal yang kita lakukan dan tentu kita akan mampu melakukannya dengan baik,” jelas Trave H.
(Baca juga: Pasti Jadi Favorit,Ternyata Inilah Jenis Buah yang Bisa Kita Jadikan Pure untuk MPASI Bayi Kita)
- Setiap kehamilan itu unik - James A.
James A. mengatakan, jika dirinya baru mengetahui jika setiap proses kehamilan berbeda-beda hingga lahir.
Apa yang ia lihat di acara tv berbeda dengan kondisi yang dialami oleh istrinya.
Sehingga apa yang sudah dilakukan dengan mengikuti apa yang kita lihat dan pelajari, terkadang jarang berjalan sesuai rencana.
(Baca juga :Asupan Sehat Lengkap dengan Sarapan Salad Ayam Makaroni )
- Akan ada saatnya para ayah tidak bisa membantu - Struat C.
Banyak perempuan memiliki fisik yang kuat.
Namun, ada saatnya suami pasti dibutuhkan.
Struat C. yang merupakan ayah dua orang anak ini mengatakan, jika istrinya merupakan orang yang kuat dan ada saatnya sang istri perlu bantuannya.
Tetapi Struat mengatakan jika saat hamil, tidak semua hal bisa ia bantu.
Seperti saat merasakan sakit atau tidak nyaman yang tidak bisa dikendalikan oleh kita.
“Di sana secara fisik sangat membantu, tapi akan ada saat dimana pasangan kita hanya ingin dibiarkan sendiri,” ungkap Struat C.
( Baca juga :Agar Anak Tumbuh Maksimal, Zat Gizi Ini yang Harus Ada Dalam Asupan Makanannya )
- Hati-hati dengan bau - Airto Z.
Saat hamil, banyak perempuan yang sangat sensitif dengan bau.
Dengan begitu, kita sebagai pendampingnya harus hati-hati dengan aroma yang ada di sekitarnya.
Misalnya seperti wewangian yang kita pakai atau juga saat memasak masakan di dapur.
(Baca juga : Ternyata Minyak Zaitun Bisa Kita Pakai Sebagai Makeup Remover, Manjur Loh! )
- Bedakan antara hyperemesis gravidarum dengan ‘morning sickness’ - Sean H.
Hyperemesis gravidarum memiliki gejala yang lebih parah dari morning sickness.
Frekuensinya pun berbeda, jika biasanya morning sickness hanya terjadi sekitar 16 minggu pada periode pertama kehamilan dan terjadi di pagi hari sedangkan Hyperemesis gravidarum bisa lebih dari itu.
Mual dan muntah ini bisa mengakibatkan sang ibu hamil kekurangan cairan.
Bukan hanya calon ibu, ayah juga harus paham dengan tanda-tanda gejala ini.
“Di kehamilan pertama istri saya, dia mengalami morning sickness yang parah. Dokter spesialis kandungan kami pun memberitahu jika akan berlangsung 16 hingga 18 minggu, namun ketika periode itu selesai gejala ini tetap berlanjut dan istri saya didiagnosa menderita Hyperemesis gravidarum” jelas Sean H.(*)