Masyarakat lokal menyebutkan durian petruk, montok, dan berbagai jenis durian lainnya.
"Untuk bibit durian kencono rukmi memang terus dikembangkan oleh dinas (Pertanian dan Pangan), belum lama dibagikan kepada masyarakat. Setiap RT diberi 17 pohon untuk dibagikan," ucap Andriyana.
(Baca juga: Wah, Ternyata Selama Ini Nyamuk Ikut Jalan-jalan Bersama Kita!)
Camat Patuk Haryo Ambar Suwardi mengatakan bahwa kencono rukmi sejak beberapa tahun sudah didaftarkan sebagai durian lokal khas Kecamatan Patuk.
Meski rasa dagingnya tak seenak durian umumnya, tetapi jenis ini banyak dicari.
Untuk mempertahankan kencono rukmi sebagai ikon di daerah tersebut, pihaknya bekerja sama dengan pihak Dinas Pertanian dan Pangan untuk mengembangkan durian tersebut.
(Baca juga: Sudah Bulan Madu ke Luar Negeri, Lokasi di Tanah Air Ini Jadi Sasaran Raisa–Hamish Bulan Madu yang Kedua)
"Memang cocok bagi penderita darah tinggi mengonsumsi durian kencono rukmi karena rendah kolesterol dan tidak berpengaruh (terhadap kolesterol)," katanya.
Selain itu, untuk memperkenalkan jenis durian ini, Haryo bekerja sama dengan masyarakat untuk menggelar festival durian pada awal Desember mendatang.
"Kami berupaya terus mengenalkan durian kencono rukmi ke masyarakat," pungkasnya. (*)
(Markus Yuwono/Kompas.com)