NOVA.id- Melahirkan anak dengan kondisi normal sangat diidamkan para ibu.
Namun, saat ini masih banyak ibu yang melahirkan secara prematur atau tidak sesuai jadwal yang seharusnya.
Ini terlihat dari data world Health Organization yang menyatakan jika Indonesia merupakan urutan kelima dunia pada kelahiran bayi prematur.
(Baca juga : Kembali Membaik, Akankah Aming dan Evelyn Rujuk? )
Bagi seorang ibu yang tidak ingin melahirkan secara prematur, ternyata ada hal yang perlu diperhatikan.
Hal ini bisa dijaga saat kita belum memasuki masa kehamilan.
Dikatakan DR. dr. Rinawati Rohsiswanto SpA (K) selaku Staf Departemen Ilmu kesehatan Anak, RS Dr. Cipto Mangunkusumo, untuk mencegah kelahiran bayi prematur yang pertama adalah merencanakan kehamilan dan kelahiran.
(Baca juga : Viral, Muntahan Paus Ini Memiliki Nilai yang Sangat Mahal, Namun Ternyata Terdapat Fakta Mengkhawatirkan yang Tak Banyak Orang Tahu )
Selain itu, calon ibu juga harus mengecek kesehatannya.
Karena dari data yang didapatkan ada sekitar 60 persen ibu-ibu muda yang kekurangan vitamin D dan kalsium.
Kebutuhan gizi lainnya juga bisa diambil dari sayur dan buah.
(Baca juga : Tak Disangka, Rupanya Umi Pipik Sempat Minta Maaf pada Istri Sunu, Ini Penjelasan Sang Kakak )
“Saat ini masih banyak anak-anak yang tidak mau makan sayur tapi maunya susu, akhirnya kebawa sampai besar tidak mau makan ikan dan menghindar dari sinar matahari kekurangan vitamin D jadi preeklamsia akhirnya premature” jelas dr. Rina.
Selain itu melahirkan secara prematur juga bisa dialami oleh ibu dengan tinggi dibawah 145 cm dan juga seorang ibu yang memiliki gizi buruk.
Seorang ibu yang memiliki kondisi fisik yang pendek (dibawah 145 cm) pada umumnya melahirkan secara prematur.
(Baca juga : Selamat! Miranda Kerr Umumkan Kehamilannya )
Hal ini dibutuhkan sekian generasi untuk mengubahnya.
Kembali dikatakan dr. Rina, jika ingin memiliki anak sebaiknya ibunya sehat terlebih dahulu.
Ini agar hasil atau anak yang dilahirkan dengan kondisi bagus.
“Jadi kalo mau punya anak yang bagus, keturunan yang baik, ibunya harus sehat” ujar dr. Rina. (*)