1. Anak memmiliki batasan waktu tayangan pada media digital bagi usia balita.
2. Orang tua memanfaatkan media digital dalam bentuk audio untuk menambah kosa kata, angka , dan lagu.
3. Memanfaatkan program atau aplikasi untuk meningkatkan perilaku prososial pada anak, seperti misalnya sikap empati atau berbagi.
4. Memanfaatkan informasi seputar berbagai macam orang dengan latar belakang yang berbeda untuk belajar mengenal keanekaragaman.
(Baca juga : Cukup 2 Langkah Langsung Jadi, Yuk Hangatkan Tubuh dengan Secangkir Wedang Serai)
5. Bantu anak untuk menghindari tayangan iklan pada media digital dengan konten yang tidak tepat pada anak.
6. Mengihindari tayangan program media digital yang mengandung unsur kekerasan dan seksualitas.
7. Menghindari tayangan program media digital yang menakutkan seperti film horor atau hantu.
(Baca juga : Pernah Terbitkan Buku, Siapa Sangka Bondan Winarno Juga Seorang Penulis yang Keren, Ini Bukunya)
8. Menghindari tayangan program media digital yang menggunakan bahasa yang tidak senonoh dan agresif karena anak dapat mengingat dan mengulanginya lagi.
9. Orang tua mendampingi dan berinteraksi saat menggunakan media.
10. Sebaiknya menghindari penggunaan media dan perangkat digital sebagai pengganti peran orang tua.
(Baca juga : Mampu Tingkatkan Energi, Kopi Juga Miliki 5 Manfaat Lain yang Baik untuk Kesehatan)
Orang tua sebaiknya bukan saja mengawasi anak balita mereka tetapi juga anak diusia remaja juga perlu pengawasan yang lebih ketat dalam menggunakan media digital. (*)