Ternyata Patmawati juga memiliki sekolah Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) bagi anak-anak berkebutuhan khusus.
Namun, memang karena masih kecil, dirinya dan guru-guru lainnya hanya mengajar sebatas kemampuan dasar bagi anak.
"Mungkin nanti kalo sudah besar mereka bisa belajar seperti di Precious One," celetuk ibu asal Banyuwangi tersebut.
Baca juga: Strawberry Yoghurt Tropical Fruit, Menu Sehat Pengganti Cemilan yang Rendah Gula
Sebagai pengabdi di bidang pendidikan bagi disabilitas, Patmawati mengaku sekolah yang didirikan bagi para kaum disabilitas seluruhnya berasal dari modal dirinya sendiri.
Sempat mendapat tantangan dan penolakan dari keluarga, akhirnya Patmawati membuktikan bahwa apa yang dia lakukan bermafaat bagi banyak orang.
Tak hanya Patmawati, peserta asal Kendari , Sulawesi Selatan, Jemimah Mey Tanjung juga mengaku terkejut saat melihat boneka kertas berbentuk bayi dan semacamnya terpampang di galeri toko depan, ternyata dikerjakan oleh seorang perempuan berkebutuhan khusus.
Baca juga: Hari Disabilitas Internasional, Ibunda Adam Fabumi Posting Video Ini
"Nggak nyangka aja ternyata yang bikin seperti ini kondisinya, saya salut dengan perjuangan mereka yang mau bekerja. Saya senang Bu Ratna mengajarkan hal seperti ini pada kami," ungkap dia.
Mey, sapaan akrabnya juga menjelaskan dirinya menjadi terinspirasi untuk menggaet kaum disabilitas yang mungkin saat ini masih belum terjamah di beberapa pulau di sekitar Kendari.
Saat ini, Mey tengah disibukkan dengan mendirikan sekolah musik bagi anak-anak tidak mampu yang dia temukan dari beberapa pulau di sekitar Kendari.(*)