Surat yang dibuat Otoritas Rehabilitasi dan Rekonstruksi Gempa (ERRA) Pakistan dan ditandatangani wakil ketua, dituduh telah memerintahkan prosedur operasi standar (SOP) mengenai penanganaan masalah tersebut segera dipersiapkan.
Surat itu keluar akibat akibat surat peringatan pria dengan 'indera keenam' itu.
* Meike Rose: Indera Keenam Yang Bikin Tersiksa (2)
Surat kedua dari ERRA tampaknya menunjukkan bahwa prediksi absurd telah dianggap serius oleh pejabat di Pakistan.
Surat dari ERRA berbunyi: Laporan Informasi telah diterima dari DG, Inter-Services Intelligence, tentang kemungkinan terjadi gempa berskala besar, seperti yang diperkirakan di Samudra Hindia dalam waktu dekat yang dapat dengan cepat menggoyahkan benua Asia, termasuk Pakistan.
Oleh karena itu, ada kebutuhan untuk membuat kepekaan memperhatikan kerja departemen agar terus berjaga dan menangani bencana alam. SOP akan diajukan ke wakil ketua ERRA pada hari Senin, 6 November 2017.
Menurut BBC, tidak ada dasar ilmiah untuk prediksi ini karena tidak ada teknologi semacam itu yang tersedia di dunia yang dapat melaporkan gempa lebih dari 15 detik sebelum menyerang.
"Prediksi ini memang tidak memiliki pembenaran ilmiah, walaupun demikian, kami sedang mempersiapkan diri untuk menyelamatkan diri dari dampaknya. ERRA juga memulai pekerjaannya dengan menulis surat peringatan," terang Kepala Departemen ERRA Dr Ghulam Rasool kepada BBC.
Dia menambahkan, tidak mungkin untuk memprediksi gempa bumi, namun tidak berarti hal itu tidak akan mungkin terjadi di masa depan.
Dia berkata: "Oleh karena itu, kita tidak boleh mengabaikan informasi tersebut dan harus mempersiapkannya karena ada ancaman gempa bawah laut di daerah ini dan juga ada sejarah getaran di masa lalu."
Lepas dari benar atau tidaknya ramalan itu, persiapan yang dilakukan pejabat pemerintah bisa dimaklumi jika tetap dilakukan. Mereka tentu tak mau disalahkan jika ramalan itu benar-benar terjadi..
Namun, prediksi tersebut kini dibantah oleh BMKG.