Miris, Perempuan Ini Hilang Selama 40 Tahun Akhirnya Bertemu Keluarganya, Ternyata Hal Tak Disangka-sangka pun Terjadi

By , Senin, 11 Desember 2017 | 03:34 WIB
Perempuan yang diculik militer, akhirnya bertemu keluaraganya di Argentina (Reuters via BBC Indonesia) (Nova)

NOVA.id- Jauh dari keluarga merupakan hal yang paling sulit bagi setiap orang.

Karena keluarga memberikan kehangatan saat kita sedang dilema menjalani kehidupan ini.

Khususnya jika anak jauh dari orang tuanya, ini merupakan hal yang paling menyulitkan.

(Baca juga : Jangan Keliru! Ternyata Susu Tanpa Garam Jauh Lebih Sehat Loh, Ini Buktinya)

Seperti yang dialami oleh seorang perempuan yang terpisah oleh ibunya dari sejak iia lahir.

Melansir dari Kompas.com dari laman BBC Indonesia, perempuan tersebut bernama Adriana.

Ia berhasil kembali ditemukan dengan keluarganya setelah berpisah selama 40 tahun.

(Baca juga : Tak Cukup Satu, Tiga Film Hollywood yang Dibintangi Cinta Laura Tayang di 2018 Nanti!)

Pertemuannya ini dilakukan oleh lembaga Para Nenek Plaza de Mayo yang berada di Argentina.

Lembaga ini merupakan sebuah organisasi yang memiliki tujuan untuk mempertemukan kembali keluaraga dengan anak-anak mereka yang hilang selama masa kediktatoran militer di Argentina.

Organisasi yang dibangun sejak 1977 ini sudah berhasil mengidentifikasi dan mempertemukan 126 anak.

(Baca juga : Tanpa Berolahraga, Berat Badan Kita Bisa Turun dengan 3 Cara Ini, Mudah Loh!)

Adriana berhasil bertemu dengan keluarganya setelah melakukan tes DNA.

Sayang, ia tak mau mengumumkan nama keluarganya.

Dari tes DNA tersebut menyatakan jika Adriana cocok dengan salah satu pasangan yang hilang saat Ragentina dikuasai militer.

Di sebuah konferensi pers, perempuan ini mengatakan jika ia baru mengetahui dirinya diadopsi setelah pasangan suami sitri yang membesarkannya meninggal.

(Baca juga : Yuk, Hilangkan Penuaan Dini Dengan Perawatan Sederhana Ini)

"Setelah mengetahui hal itu, saya langsung mendatangi organisasi Nenek. Saya ingin tahu apakah saya adalah anak perempuan dari orang-orang yang hilang, mengingat tanggal lahir saya," ungkap Adriana.

Meski sudah melakukan tes DNA, setelah empat bulan organisasi Nenek masih belum menemukan kecocokan dengan keluarga mereka yang hilang atau dibunuh oleh rezim militer.

"Saya kemudian berpikir, mungkin orangtua kandung saya meninggalkan, atau memberikan atau menjual saya karena mereka tidak menginginkan saya," jelasnya.

(Baca juga : Suara Hujan Bikin Mengantuk? Ternyata Ini Alasannya)

Hingga akhirnya Adriana dihubungi Komisi Nasional untuk Hak Identitas (CONADI) pada hari Senin (4/12) yang mengatakan jika memiliki informasi untuk langsung disampaikan padanya.

Ia pun langusng menemui komisi tersebut dan kemudia diberi tahu jika ia merupakan putrid dari pasangan Violeta Ortolani dan Edgardo Garnier.

Ternyata sang ibu, ditahan militer pada bulan Desember 1976 ketika hamil delapan bulan.

(Baca juga : Oh Ternyata Begini Cara Menyambut Tahun Baru Berdasarkan Zodiak!)

Adriana pun lahir di dalam tahanan pada bulan Januari 1977.

Sementara ayahnya, Garnier ditangkap sebulan kemudian ketika ia tengah mencari istri dan anaknya yang hilang.

Nenek dari Adriana pun menjadi sosok utama dalam Organisasi Nenek Plaza de Mayo ini.

Ia tidak pernah berhenti mencari cucunya yang hilang.

(Baca juga : Waspada, Stroke Bisa Menyerang Siapa Saja! Inilah Cara Pencegahannya)

Meski tak bisa hadir saat konferensi pers, Adriana mengaku sudah berbicara dengan neneknya melalui telepon.

Ia mengatakan jika nenek nya merupakan sosok yang cantik luar dalam.

"Ia tak hanya cantik di luar namun ia juga memiliki kecantikan di dalam, begitu juga dengan kepribadiannya," kata Adriana tentang neneknya. (*)

(Kompas.com / Agni Vidya Perdana)