NOVA.id- Media sosial baru-baru ini dihebohkan dengan isu teror dari seekor ulat yang mematikan.
Wujudnya yang cantik tak berbanding dengan aksinya yang bisa membunuh manusia karena racun yang ada tubuhnya. Ulat ini tak jelas datang dari mana dan di mana
ancamannya namun banyak sekali masyarakat yang menerima informasi tersebut melalui broadcast media sosial.
(Baca juga : Foto Makan Bersama Maia Estianty dan Pengusaha Kaya Tersebar, Warganet: Buruan Halal)
Peneliti serangga Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Hari Sutrisno memberikan penjelasan atas kehebohan tersebut.
Hari mengungkapkan jika ulat yang disebut-sebut dalam broadcast tersebut sebenarnya adalah ulat api.
Dijelaskan, secara taksonomi ulat api ini merupakan famili Limacodidae.
Ulat ini merupakan larva dari ngengat dan hidupnya terutama di pohon palem-paleman seperti kelapa, kelapa sawit, dan palem.
(Baca juga : Kurang Percaya Diri Karena Warna Bibir dan Dagu Gelap, Yuk Bikin Masker Alami Ini)
"Jenis ini memang punya racun dan punya saluran untuk menyuntikkan racunnya," kata Hari.
"Tidak semua ulat punya racun dan tidak semua ulat yang punya racun memiliki saluran untuk menyuntikkan racunnya. Ada yang hanya kelenjar racun, mangsa baru
mati kalau memakannya," imbuh Hari.
Ketika menyengat manusia, racun yang dikeluarkan dari ulat tersebut adalah senyawa histamin.
(Baca juga : Duh, Raffi Ahmad dan Ayu Ting Ting Lagi-lagi Terpergok Duduk Sebelahan di Pesawat, yang Terjadi Bikin Geleng-geleng Kepala)
Jika terkena senyawa ini akan timbul radang kemerahan pada kulit, gatal, dan juga rasa perih.
Makanya tidak heran ketika anak-anak terkena racun ini, rasa perihnya tidak tertahankan.
"Tapi racun ulat ini tidak menyebar," tegas Hari.
Racun yang dikeluarkan oleh ulat api hanya akan berdampak ke area tubuh yang sangat lokal yakni bagian yang tersengat saja.
(Baca juga : Tak Sekadar Demo, Ternyata Ini yang akan Dilakukan Melly Goeslow ke Palestina, Bikin Warganet Merinding)
Perasaan gatal dan perih takkan terasa di bagian lain.
"Jadi berbeda dengan racun ular yang bisa sistemik. Juga beda dengan gatal karena ulat bulu yang bisa menyebar," jelasnya.
Dengan begitu Hari menjelaskan, informasi soal ulat yang bisa membunuh manusia dalam 4 jam tidaklah benar.
Ia mengatakan memang ada orang yang alergi histamin.
(Baca juga : Lagi Asyik Bersihkan Kali, Petugas Kebersihan Ini Malah Dikagetkan dengan Penemuan Jasad Bayi Terbungkus Plastik)
Orang tersebut akan mengalami dada sesak.
Namun, jika ada kematian itu bukan akibat dari racun ulatnya itu sendiri.
Gatal dan perih akibat ulat api sangat bisa diobati.
"Karena racunnya histamin, maka yang dibutuhkan antihistamin," kata hari dalam diskusi yang digelar di LIPI, jakarta, Jumat (15/12/2017).
(Baca juga : Duh, 9 Kebiasaan Ini Sebetulnya Tak Sehat, Nomor 3 Sering Tidak Kita Sadari)
Ketika terkena sengatan ulat api sebaiknya langkah awal yang dilakukan yakni mengompres dengan larutan basa, larutan sodium bicarbonate, atau krim yang
mengandung antihistamin.
Apabila terasa parah, sebaiknya segera kunjungi dokter, biasanya pasien akan memberikan resep antihistamin oral. (*)
(Kompas.com/ Yunanto Wiji Utomo)