Antitoksin difteri sendiri harus diberikan sesegera mungkin.
Namun, antitoksin ini hanya diberikan pada pasien yang secara klinis menunjukkan gejala-gejala difteri serta telah melakukan uji hipersensitivitas terhadap antitoksin ini.
Biasanya, antitoksin ini diberikan dalam bentuk suntikan intramuscular atau suntikan ke otot pada kasus yang ringan.
(Baca juga: Agar Produktivitas Makin Meningkat, Sebaiknya Tata Meja Kerja Jadi Seperti Ini)
Pada kasus berat, antitoksin akan dalam cairan infus.
Sedangkan dosis untuk anak dan dewasa pada umumnya tak berbeda dan disesuaikan dengan gejala klinis yang muncul.
Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC) di Amerika Serikat, ada beberapa kondisi di mana antitoksin difteri dapat digunakan untuk pencegahan penyakit, bukan untuk mengobati.(*)