NOVA.id - Maraknya kasus pencabulan yang menimpa anak-anak di Indonesia, semakin menambah panjang daftar terus meningkatnya kasus yang termasuk dalam kejahatan luar biasa ini.
Demikian para orang tua juga dituntut harus lebih ekstra hati-hati dalam menjaga buah hati mereka.
Bahkan, tak sedikit juga dari orang tua yang rela melakukan apa saja demi menjaga putra-putri mereka, termasuk itu berbuat hal-hal yang tak disangka sama sekali.
Baca juga: Bisakah Sembuh dari Difteri? Inilah Jawabannya
Seperti yang baru saja menimpa pria berinisial I bersama anak sulungnya T, dan dua kerabatnya kini mendekam di penjara atas tuduhan pengeroyokan yang menyebabkan meninggalnya seseorang.
Di balik sadisnya perbuatan I, ada kisah pilu tentang tentang ayah yang melindungi anaknya dari seorang predator.
Peristiwa ini terjadi 20 November 2017 lalu ketika I memergoki anak bungsunya, R (5), berada di kamar mandi Masjid Darul Muqorobin, Setiabudi bersama Chevin, pekerja harian lepas Kementerian Kesehatan dengan kondisi R berjongkok sedangkan Chevin hanya memakai kaos dalam.
Baca juga: Jangan Keliru! Ternyata Susu Tanpa Garam Jauh Lebih Sehat Loh, Ini Buktinya
"Anaknya memang sudah (dicabuli). Sudah terbukti," kata Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Mardiaz Kusin Dwihananto, Rabu (20/12).
Malihat hal itu, I meradang. Chevin diseret keluar area masjid dan digebuki dengan tangan kosong di depan sekolah oleh kerabat dan warga sekitar.
Chevin menderita luka hebat di kepala dan dilarikan ke Rumah Sakit Pusat Pertamina. Chevin meninggal enam hari kemudian.
Kematian Chevin mengarahkan polisi ke dugaan tindak pidana. Sebuah video yang menayangkan persekusi itu direkam warga dan menjadi bukti polisi untuk menjerat I, anak sulungnya T, beserta dua orang lainnya.
Baca juga: Usai Berhubungan Seks Ala 'Fifty Shades of Grey', Perempuan Ini Alami Hal yang Memilukan
Ada dua warga lagi yang ikut memukuli dan masih dalam pencarian saat ini.
Kompas.com mengunjungi Masjid Darul Muqorobin yang terletak di dalam gang di seberang Kementerian Kesehatan di Jalan HR Rasuna Said.
Marbot masjid menunjukkan toko tempat I mencari nafkah yang berada di food court sebelah masjid. Toko sembako itu tutup.
Rumah I yang terletak tak jauh dari sana juga dikunci rapat, tak terlihat ada orang.
Baca juga: Luna Maya Sebut Ariel dan Sophia Latjuba Sudah Putus, Warganet Langsung Heboh Bilang Begini
Yati, tetangga I mengatakan sehari-hari I tinggal di sana bersama ketiga anaknya.
"Sekarang anaknya yang jadi korban (pencabulan) si R ikut mamanya pulang kampung. Kan sudah pisah I sama istrinya, anak-anak ikut I semua," kata Yati ketika ditemui di rumahnya.
Di rumah kecil di dalam gang itu, I menghidupi ketiga anaknya. Si sulung T baru saja meraih gelar sarjana, yang perempuan nomor dua sedang duduk di bangku SMA, dan si bungsu R baru akan masuk sekolah.
Baca juga: Curhat pada Awkarin, Ternyata Ini Pengakuan Salmafina Sunan Tentang Gaya Hidupnya Sebelum Berhijab
Yati mengaku terpukul dengan nasib I yang kini mendekam di balik jeruji besi. Pasalnya, I dikenal sebagai orang yang baik.
"Ramah sama tetangga-tetangga. Enggak pernah ribut-ribut, apalagi sama anaknya sayang banget," ujar Yati.
Sayangnya kasih sayang bagi anaknya itu yang kini berbalik menjadi cambuk bagi I dan keluarganya.
Baca juga: Musim Hujan Tak Bakal Bikin Kantong Bocor Bila Tahu Cara Menekan Biaya, Begini Tipsnya
Upaya melindungi anaknya berbalik menjadi masalah hukum untuk dirinya.
Ia kini terancam dipenjara 12 tahun penjara sesuai Pasal 170 KUHP subsidair Pasal 351 juncto Pasal 55. (*)
Nibras Nada Nailufar/Kompas.com