Sepuh dan Miskin, Nenek Julaeha Makan Hanya dengan Garam dan Daun

By Amanda Hanaria, Kamis, 28 Desember 2017 | 05:00 WIB
Nenek Julaeha (90) tinggal sebatangkara di rumahnya yang terbuat dari papan kayu di Desa Siotapina, Kecamatan Ambuau, Kabupaten Buton Sulawesi Tenggara (Amanda Hanaria)

NOVA.id – Nenek Julaeha (90), hanya bisa pasrah dengan keadaannya saat ini.

Hidup sebatang kara di daerah jauh dari tempat asalnya, membuat Julaeha harus membanting tulang mencari sesuap nasi.

Walaupun telah sepuh, namun ia berusaha kuat mencari pekerjaan agar memperoleh uang untuk makan setiap harinya.

Baca juga: Pasangan Remaja Ini Tega Jual Bayi Kembarnya Seharga Rp 49 Juta di Situs Online, Bunyi Iklannya Bikin Warganet Geram

“Di sini tinggal sendirian, anak sudah tidak ada, saudara juga tidak ada. Mau paksa bagaimana sudah tidak ada, ya tidak usah makan, minum air saja. Kadang makan daun saja dengan garam,” kata Nenek Julaeha saat dijumpai di rumahnya, Rabu (27/12).

Nenek Julaeha berasal dari Desa Sumber Suko, Kecamatan Curahdami, Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur.

Ia ikut tetangganya ke Kabupaten Buton, Sulawesi Tenggara, ketika tetangga mengikuti program transmigrasi pada tahun 1992.

Baca juga: Hati-Hati, Ini Dia 6 Hal yang Bikin Resolusi Kita Sering Gagal di Tahun Baru!

Seiring dengan waktu, tetangganya kembali ke daerah asalnya dan meninggal.

Lalu Nenek Julaeha menjadi seorang diri di Kabupaten Buton. Untuk bertahan, ia berusaha mencari pekerjaan serabutan.

Kini, umurnya sudah semakin tua, dan badannya sudah mulai sakit-sakitan, sehingga ia hanya pasrah dan terbaring di dalam gubuk miliknya yang sudah reyot di Desa Siotapina, Kecamatan Ambuau, Kabupaten Buton.

Baca juga: Per Januari 2018, Daftar Smartphone Ini Tak Lagi Bisa Pakai Aplikasi Whatsapp