NOVA.id- Saat dalam masa kehamilan kebanyakan perempuan mengalami masalah pada dirinya.
Bukan hanya mengalami sakit seperti mual-mual atau morning sickness tetapi juga adanya masalah pada tubuhnya.
Salah satunya yakni rasa gatal pada bagian perut.
Melansir Kompas.com, rasa gatal ketika hamil disebabkan karena meningkatnya hormon dan kimiawi lain dalam tubuh.
(Baca juga: Wow! Kalahkan Raisa dan Chelsea Islan, Natasha Wilona Masuk Daftar 100 Wajah Tercantik di Dunia)
Rasa gatal pada bagian perut ini akan semakin gatal ketika memasuki masa akhir dari kehamilan.
Hal ini karena kulit perut yang semakin meregang.
Di bawah ini merupakan tips untuk mengatasi perut gatal saat hamil yang dikutip Kompas.com dari laman Alodokter.
Perut gatal saat hamil, kemungkinan juga diikuti dengan gatal dan kemerahan di sekitar telapak tangan dan kaki.
(Baca juga: Mbah Mijan Sebut Kemesraan Raffi-Nagita Hanya Sandiwara, Ternyata Terlihat dari Hal Ini)
Jangan khawatir, umumnya rasa gatal ini akan segera menghilang segera setelah melahirkan.
Untuk meringankan keluhan perut gatal saat hamil yang mengganggu, berikut cara-cara yang dapat dilakukan:
(Baca juga: Duh, Pengunjung Terjebak di Wahana Saat Taman Hiburan Ini Mengalami Mati Listrik)
1. Gunakan pakaian yang longgar
Pakaian yang pas di kulit lebih berisiko menggesek kulit, sehingga menyebabkan iritasi.
Jika perlu, pilih bahan pakaian dari bahan alami seperti katun yang nyaman.
Hindari bahan pakaian sintetis.
Selain itu, ibu hamil juga disarankan menghindari bahan wol atau denim yang tebal, karena bahan ini juga dapat memicu rasa gatal.
Saat perut ibu hamil semakin besar, tak jarang yang kemudian memilih pakaian dalam atau jenis celana yang menutupi perut.
Namun, untuk yang mengalami perut gatal saat hamil dianjurkan memilih yang berada di bawah perut untuk menghindari iritasi dan gesekan berlebih.
(Baca juga: Amankah Menjalani Diet Puasa Air ? Begini Penjelasan Ahlinya)
2. Pakai sabun ringan tanpa pengharum
Langkah ini dilakukan demi menghindari iritasi.
Pastikan membilas dengan bersih, dan menggunakan handuk halus setelah mandi.
Ibu hamil juga harus memerhatikan penggunaan parfum yang berbau tajam, karena umumnya lebih berisiko mengiritasi kulit.
(Baca juga: Ternyata Demensia Bisa Diperlambat dengan Berolahraga Rutin, Ini Buktinya)
3. Menghindari mandi air panas
Mandi air panas dapat menyebabkan kulit kering dan menambah gatal.
Sebaiknya mandi dengan air dingin, kemudian lanjutkan dengan penggunaan pelembap pada kulit, dapat meringankan rasa gatal.
Untuk membantu kulit lebih lembap, ibu hamil juga dapat menggunakan krim pelembap pada malam hari sebelum tidur dan biarkan semalaman.
(Baca juga: Sambut Tahun Baru Saatnya Berburu Sepatu Baru, Simak Tips Berikut Agar Tidak Salah Beli)
4. Asupan air
Penting bagi ibu hamil memastikan tubuh memperoleh asupan air yang cukup, untuk menghindari dehidrasi termasuk pada kulit.
(Baca juga: Catat! Ini Dia 6 Spot Terbaik untuk Menikmati Sunrise di Pulau Bali)
5. Ruangan AC
Berada di ruangan dengan pendingin udara seharian, justru dapat membuat kulit kering. Jika dianggap dapat membantu hidrasi, gunakan pelembap udara di ruangan ber-AC.
(Baca juga: Wah, Jatuh Cinta Bisa Bikin Berat Badan Naik, Begini Penjelasannya)
6. Ruang terbuka
Ibu hamil disarankan tidak banyak berada di ruang terbuka yang terlalu panas, karena keadaan itu dapat memicu rasa gatal.
(Baca juga: Ini Dia Satu-satunya Kontestan Audisi Indonesian Idol yang Berhasil Buat 4 Juri Tertawa Hingga Kesal)
7. Kompres air dingin
Jika gatal terasa sangat mengganggu, ibu hamil dapat menggunakan kompres dingin di area yang gatal.
Gatal ringan saat hamil umumnya tidak berbahaya bagi janin dalam kandungan.
Namun rasa gatal yang sering terjadi pada sore atau malam hari, harus diperhatikan lebih lanjut.
Demikian juga jika gatal semakin tak tertahankan atau timbul ruam yang sangat mengganggu.
(Baca juga: Terlihat Sederhana, Tak Disangka Harga Gelang yang Dipakai Nindy Ayunda Harganya Jutaan)
Tips tersebut di atas amat mungkin untuk dipraktikkan.
Namun, jangan segan untuk segera berkonsultasi dengan dokter jika terjadi gejala serius atau mengganggu aktivitas ibu hamil. (*)
(Kompas.com / Glori K. Wadrianto)