NOVA.id - Pertikaian atau pertengkaran seringkali terjadi pada anak remaja atau ABG.
Permasalahan yang ditimbulkan pun sejatinya sering dikarenakan hal-hal sepele.
Karena tak mampu menahan emosi, tidak sedikit pertengkaran yang berujung kematian.
Baca juga: Tubuh Gemuk atau Kurus, Mana Lebih Bahagia?
Seperti nasib nahas yang dialami oleh pelajar berusia 16 tahun asal Kabupaten Malang.
Dilansir dari Surya Malang, hanya karena pesanan bedak, siswi SMU 1 Brantas, Karangkates ini dihajar hingga meninggal dunia.
VS (16) ditemukan dalam kondisi terluka parah di Pantai Ngliyep, Malang Selatan, pada Jumat (29/12) kemarin.
Baca juga: Benarkah Mengonsumsi Alpukat Berlebih Bisa Berbahaya? Simak Alasannya
Korban ditemukan di hutan pantai Ngliyep atau 500 meter dari pintu masuk obyek wisata Pantai Ngliyep desa Kedungsalam, Kecamatan Donomulyo Kabupaten Malang.
VS sebenarnya sempat dilarikan ke RSUD Kanjuruan untuk menjalani perawatan, namun sayang, korban meninggal dunia akibat luka tusukan di bagian belakang leher hingga merobek leher bagian depan.
"Korban sendiri setelah ditemukan langsung di bawa ke RS Kanjuruhan Malang untuk perawatan," kata Sardikan dihubungi via ponselnya, Jumat (29/12).
Baca juga: 2 Bulan Menikah, Akhirnya Hamish Daud Bongkar Kebiasaan Raisa Saat Bangun Tidur
Selain itu, ada juga luka di kedua tangannya dan 5 sayatan di bagian perut.
Kapolsek Donomulyo, AKP Sardikan mengatakan bahwa pelaku pembunuhan VS adalah temannya sesama anak baru gede (ABG).
Setelah dilakukan penyelidikan, diketahui pelaku berinisial N (18), warga Desa Kaliasri, Kecamatan Kalipare, Kabupaten Malang.
"Pelakunya sudah ditangkap dan diamankan. Tetapi karena dia perempuan dan masih di bawah umur, maka penyidikan akan kami limpahkan ke Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (UPPA) Sat Reskrim Polres Malang," ujar Sardikan.
Baca juga: Risiko Diabetes Bisa Menurun Hanya dengan Rutin Minum Teh, Benarkah?
"Jadi untuk info lebih lanjut, sebaiknya langsung ke Polres," tambah dia.
VS sendiri merupakan warga Dusun Mentaraman RT 06 RW 01, Desa Mentaraman, Kecamatan Donomulyo, Kabupaten Malang.
Menurut informasi dan keterangan ayah korban, Iswanto (44), VS sempat bertengkar dengan pelaku pada hari Kamis sebelum insiden terjadi.
Iswanto mengatakan bahwa anaknya mempertanyakan soal bedak pesanannya pada pelaku yang tak kunjung dikirim.
Baca juga: Singgung Hal Sensitif Tentang Nafa Urbach, Program Talkshow Hotman Paris Kena Tegur KPI
Padahal VS sudah mengirimkan uang sebesar Rp 110 ribu, namun sudah seminggu bedak dipesan, barangnya pun tak kunjung datang.
Korban pun akhirnya meminta kembali uang yang sudah diberikan kepada pelaku.
Namun, N tidak mau mengembalikan uang tersebut dengan alasan sudah ditransfer ke agen bedak yang dipesannya.
Alhasil, percekcokan antara dua ABG ini pun tak terhindarkan.
Beruntung, Iswanto berhasil melerai perselisihan tersebut.
Keesokan harinya, pelaku menjemput korban di rumahnya dan mengajak ke pantai Ngliyep untuk mengembalikan uang yang sudah dibayarkan.
Tanpa menaruh rasa curiga, korban pun ikut dibonceng oleh pelaku menuju taman wisata Pantai Ngliyep.
Baca juga: Jadikan Istri 'Budak Seks' di Malam Perayaan Natal, Pria Asal Surabaya Ditangkap Polisi
Salah seorang saksi bernama Sulis (48) mengatakan bertemu dengan pelaku di semak-semak dekat obyek wisata tersebut.
"Mbak kok bawa pisau buat apa?" ucap Sulis sembari menirukan perkataannya saat bertemu pelaku.
Saat itu, Sulis hendak mencari rumput untuk hewan ternaknya.
Pelaku pun berdalih hendak mencari markisa di dekat tempat tersebut.
Baca juga: Saat Hamil Rasa Gatal di Perut Memang Mengganggu, Yuk Ikuti Tips Ini untuk Mengatasinya
Beberapa menit kemudian, korban pun muncul dari semak-semak dengan posisi badan berlumuran darah.
Saksi setempat kemudian menolong VS dan menghubungi petugas berwajib.
Perselisihan akibat pesanan bedak tadi diduga menjadi motif pelaku untuk menghabisi korban. (*)