NOVA.id - Kasus narkoba memang marak terjadi di berbagai wilayah di Indonesia.
Narkoba tidak hanya merangsek masuk ke kalangan dewasa, namun juga sampai remaja.
Mulai dari masyarakat biasa hingga kalangan public figure juga pernah mengkonsumsi barang haram ini.
Baca juga: Sambil Menunggu Makan Siang, Ganjal Perut dengan Arem-Arem Ayam Telur Asin, Yuk!
Seperti yang baru saja terjadi, yakni tertangkapnya artis cantik Jennifer Dunn usai bertransaksi produk narkotika golongan 1 jenis shabu di rumahnya.
Nah, tentu ini membuat banyak orang tua mulai khawatir dengan pergaulan dan bisa ikut tersandung narkoba.
Namun, sebenarnya para orang tua tak perlu khawatir.
Baca juga: Normalkah Si Kecil Memainkan Alat Kelaminnya? Ini Penjelasan dan Cara Mengatasinya
Seperti dilansir dari Daily Mirror, ternyata ada satu pengaruh yang menyebabkan anak hingga dewasa bisa terlibat dalam penggunaan narkoba, yakni pola tidur.
Ada konsekuensi serius jika remaja gagal mendapatkan tidur yang cukup.
Mereka yang kurang tidur lebih mungkin merokok, konsumsi minuman keras dan penyalahgunaan narkoba.
Dengan tidur kurang dari 8 jam per malam, depresi di kalangan remaja meningkat secara signifikan.
Baca juga: Yuk Konsumsi Ikan, Banyak Loh Manfaatnya bagi Tubuh, Salah Satunya untuk Mata
Penelitian menunjukkan sekitar separuh remaja yang tidur empat jam atau kurang per malam merasa sedih dan putus asa, dibandingkan seperlima dari mereka yang tidur lebih lama.
Perlu diketahui, bagi hampir semua remaja, sekresi melatonin tidak dimulai sampai sekitar jam 11 malam dan berlanjut sampai sekitar jam 8 pagi.
Hal ini yang menyebabkan kebanyakan remaja tidak bisa tertidur sampai sekresi hormon ini dimulai dan susah bangun sampai melatonin berhenti diproduksi.
Pola produksi melatonin ini terjadi pada remaja sampai usia 20-an.
Baca juga: Bahagia Jennifer Dunn Terciduk Kasus Narkoba, Sarita dan Anak-anaknya Lakukan Hal Ini
Pola bangun dan tidur yang unik ini berada di luar kendali mereka.
Namun yang mengganggu adalah bahwa pola ini bertentangan dengan jadwal keseharian di sekolah.
Hasilnya adalah mereka menjadi kurang tidur (kurang dari 8 jam per malam).
Oleh karena itu, dengan membiasakan anak tidur tepat waktu dan mengingatkan untuk tidak bangun hingga larut malam tentu akan mengurangi pengaruh buruk yang terjadi.(*)