Saat Stres, Inilah yang Akan Terjadi pada Tubuh, Nomor 2 Sering Dirasakan

By Winggi, Kamis, 4 Januari 2018 | 06:00 WIB
Penyebab stres (istock) (Winggi)

NOVA.id- Kegiatan sehari-hari yang dilakukan seseorang terkadang bisa menimbulkan tekanan. 

Misalnya seperti pekerjaan, keuangan, atau masalah hubungan. 

Hal ini bisa membawa pikiran menjadi kalut dan menimbulkan stres. 

Ternyata beban yang membuat kita stres bisa berpengaruh bagi tubuh. 

(Baca juga: Semalaman Berpesta Rayakan Natal, Gadis Ini Justru Alami Kejadian Tak Terduga Hingga Meninggal)

Banyak dokter yang mengatakan jika stres akan menyebabkan penyakit yang berbeda yang bisa menyerang tubuh kita. 

Melansir Brightside, ada beberapa gejala  umum yang menunjukkan jika tubuh kita sedang mengalami tekanan, di antaranya:

(Baca juga: Psst, Inilah Rahasia di Balik Warna Mata Kita)

1. Penyakit kulit 

Psoriasis (timbul bercak, kering, dan gatal pada kulit), jerawat, dan penyakit kulit lainnya bisa disebabkan karena stres. 

Para ilmuwan melakukan penelitian di kalangan siswa, menunjukkan adanya hubungan langsung antara tingkat stres psikologi dan masalah kulit yang tinggi. 

Percobaan juga dilakukan pada tikus yang ternyata memberikan hasil yang sama. 

Hewan yang terpapar tekanan darah dalam dosis besar lebih rentan terhadap infeksi kulit. 

(Baca juga: Saat Diperiksa Polisi Tiba-Tiba Sosok Ini Dampingi Jennifer Dunn, Kehadirannya Bikin Publik Heboh!)

2. Berat badan berubah 

Saat kita sedang melakukan diet, tiba-tiba berat badan justru meningkat. 

Ternyata hal ini bisa dipengaruhi oleh faktor stres. 

Saat stres produksi hormon kortisol sering meningkat. 

Hal ini bisa menstabilkan metabolisme lemak dan karbohidrat dan mendukung kadar gula yang diperlukan dalam darah. 

Jika seseorang memiliki terlalu banyak hormon, maka orang tersebut akan makan lebih banyak dan otomatis tubuh akan menghasilkan lebih sedikit testosteron sehingga tubuh akan membakar lebih sedikit kalori. 

Inilah kenapa kita akan bertambah gemuk. 

Namun terkadang stres dan kecemasan juga bisa menyebabkan berat badan seseorang turun. 

Peningkatan kadar adrenalin dalam darah yang membuat ini terjadi. 

Adrenalin mempercepat metabolisme tapi memperlambat ekskresi lemak. 

Para ilmuwan juga mengatakan hormon CRH berpengaruh pda turunnya berat badan. 

(Baca juga: Sering Dibuang Usai Mencuci Beras, Justru Ini 7 Manfaat Air Beras Bagi Kesehatan)

3. Sering flu 

Dikatakan sebelumnya, stres menyebabkan produksi kortisol yang bisa menekan peradangan. 

Namun jika seseorang mengalami stres kronis sistem kekebalan tubuh menjadi kurang sensitif terhadap kortisol yang berakibat pada peradangan yang lebih serius. 

Tubuh kemudian memiliki risiko lebih tinggi terserang flu. 

Janganlah menyalahkan cuaca dingin karena sistme kekebalan tubuhlah yang lemah. 

Jika kita sering sakit janganlah memikirkan sesuatu yang mengkhawatirkan tentang hidup kita. 

Usahakan untuk tidak memikirkannya. 

(Baca juga: Biasanya Dibuang, Namun Ternyata Ampas Kopi Memiliki 5 Manfaat Ini)

4. Gangguan gastrointestinal (gas lambung)

Ada bukti ilmiah bahwa stres dapat memiliki efek negatif pada saluran gastrointestinal. 

Terkadang obat untuk distensi abdomen dan sakit perut tidak membantu. 

Dalam hal ini kunjungan ke psikolog bisa sangat membantu.

Dokter akan menentukan penyebab kecemasan kita dan mencoba membantu kita. 

(Baca juga: Membela Diri Usai Dilecehkan Saat Setengah Bugil, Aksi Perempuan Ini Bikin Kagum)

5. Tidak fokus

Orang-orang yang telah mengalami stres dalam waktu lama merasa sulit untuk fokus pada sesuatu. 

Jika kita perhatikan bahwa kita telah menjadi kurang fokus dari biasanya, mungkin sudah waktunya untuk beristirahat. 

Hal ini terjadi karena ketegangan saraf. 

(Baca juga: Sering Menyilangkan Kaki Saat Duduk? Coba Mulai Buang Kebiasaan Ini Agar Terhindar dari Masalah Kesehatan)

6. Rambut rontok

Para ilmuwan memberikan kesimpulan bahwa stres bisa membuat sebagian rambut atau seluruhnya rontok. 

Jika diperhatikan bahwa kita memiliki rambut sebelumnya. 

Vitamin rambut mungkin tidak memberi efek positif dan stres bisa jadi pemicunya. 

Jadi berhentilah merasa gugup jika ingin rambut kita tetap cantik. 

(Baca juga: Belasan Perempuan Jadi Korban Pelecehan Seksual Saat Rayakan Malam Pergantian Tahun)

7. Sakit kepala

Ada berbagai pemicu sakit kepala seperti osteochondrosis, posisi tidur yang salah, tekanan darah rendah atau tinggi, sinusitis, kehamilan, dan lainnya. 

Tapi terkadang sakit kepala disebabkan oleh stres emosional yang kita alami di tempat kerja atau di rumah. 

Mengobati dengan minum obat mungkin bisa membantu. 

Tapi jika kita tidak menghindari stres pada hidup kita maka sakit kepala akan kembali lagi. 

(Baca juga: Pagi Hari Sulit Bangun? Bisa Loh Ikuti Tips Ampuh Ini)

8. Libido menurun 

Seseorang yang kelelahan secara emosional dan yang sering terkena stres biasanya memiliki libido rendah. 

Para ilmuwan melakukan penelitian dan memberikan kesimpulan seperti itu. 

Jika belum pernah berhubungan seks dengan pasangan untuk waktu yang lama jangan khawatir karena ini tidak akan membantu situasi. 

Jika alasannya benar-benar stres, itu hanya akan memperburuk keadaan. 

Hal yang hebat untuk dilakukan adalah pergi berlibur bersama pasangan. 

(Baca juga: Selain Bermanfaat untuk Tulang, Ternyata Susu Juga Bisa Menurunkan Risiko Diabetes)

9. Bermasalah dengan tidur

Situasi stres bisa menjadi alasan untuk masalah serius dengan tidur. 

Kita mungkin menderita insomnia jika mengalami stres berat dalam waktu lama. 

Ini adalah situasi yang sangat sulit karena seseorang tidak bisa bekerja normal dan menikmati hidup tanpa tidur nyenyak. 

Saat obat tidur tidak membantu, saatnya untuk waspada dan mungkin segera temui dokter. 

Sangat penting jika menemukan alasan untuk masalah tidur dan menghilangkannya secepat mungkin. 

(Baca juga: Biasanya Dibuang, Namun Ternyata Ampas Kopi Memiliki 5 Manfaat Ini)

10. Penyakit kardiovaskular 

Hati kita harus melalui banyak hal selama hidup kita, baik hal baik atau buruk. 

Stres memiliki pengaruh buruk pada jantung. 

Para ilmuwan membuktikan bahwa stres kronis bisa menyebabkan penyakit kardiovaskular. 

Keadaan seperti kerja keras atau sebaliknya, tidak memiliki pekerjaan, hidup dalam kekurangan, dan masalah dalam keluarga hanya membuat situasi semakin memburuk. (*)