Rasa Cemas dan Depresi Berlebih Disebut Menjadi Penyebab Insomnia, Begini Penjelasannya

By Winggi, Senin, 8 Januari 2018 | 09:15 WIB
Penyebab insomnia (istock) (Winggi)

NOVA.id- Sulitnya tidur di malam hari memang sangat mengganggu. 

Kita akan merasakan tubuh yang kurang fit karena jam tidur tidak cukup. 

Sebuah penelitian terbaru mengatakan, orang yang tidurnya di bawah dari delapan jam mengalami rasa gelisah dan depresi yang lebih, melansir The Independent. 

Ini karena penderita insomnia kurang dapat mengatasi pikiran negatif dan melepaskan diri dengan emosi daripada memiliki tidur yang cukup. 

(Baca juga: Sempat Dengar Teriakan dan Ceburan Keras, Ternyata Ini yang Ditemukan Warga di Saluran Air Thamrin City)

Telah diterbitkan dalam Journal of Behavior Therapy dan Experimental Psychiatry, penelitian ini menganalisis 52 orang dewasa dengan 'pemikiran negatif yang berulang' (RNT). 

Yang fokus perhatian kompulsif pada pemikiran yang menyebabkan kesediahn, kegelisahan, dan stres. 

Pola tidur peserta ditentukan melalui wawancara dan gerakan mata mereka dipantau setelah diperlihatkan gambar untuk memicu respons emosional, serta gambar netral. 

(Baca juga: Hanya Tinggalkan Pesan Misterius Saat Ditemukan, Identitas Mayat Perempuan Ini Terkuak!)

Menariknya, hasil penelitian ini menunjukkan bahwa mendapatkan jumlah tidur yang kurang dari delapan jam menyebabkan orang menghabiskan lebih banyak waktu untuk melihat gambar negatif secara emosional.

Dan mereka tidak dapat melepaskan diri dari gambar negatif yang mereka lihat, laporan Science Daily. 

(Baca juga: Akibat Hal Ini, Pesinetron Rifky Balweel Tunda Bulan Madu dengan Biby Alraen)

"Kami menemukan bahwa orang-orang dalam penelitian ini memiliki beberapa kecenderungan untuk memiliki pikiran yang terjebak di kepala mereka, dan pemikiran negatif mereka yang tinggi membuat mereka sulit untuk melepaskan diri dari rangsangan negatif yang kita hadapi," kata Profesor Meredith Coles dari studi tersebut. Universitas Binghamton.

"Kami menyadari dari waktu ke waktu bahwa ini mungkin penting - pemikiran negatif berulang ini relevan dengan beberapa gangguan yang berbeda seperti kecemasan, depresi dan banyak hal lainnya." lanjutnya. 

(Baca juga: Perlu Dikenali, Inilah Ciri-Ciri Tubuh Saat Kelebihan Konsumsi Gula)

Saat ini peneliti melakukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui bagaimana durasi tidur berkontribusi terhadap gangguan psikologis. 

 Diharapkan bahwa temuan tambahan ini dapat mengatasi kecemasan dan depresi dengan membantu penderita untuk beristirahat di malam hari dengan lebih baik. (*)