Wah, Jamur Disebut Sebagai Makanan Anti Penuaan Terbaik loh!

By Winggi, Jumat, 19 Januari 2018 | 11:30 WIB
Jamur (istock) (Winggi)

Saat tubuh menggunakan makanan untuk menghasilkan energi, jamur juga menyebabkan stres oksidatif karena beberapa radikal bebas yang diproduksi, katanya lagi. 

Studi yang dipublikasikan di jurnal Food Chemistry menunjukkan jika jumlah ergothioneine dan glutathione pada jamur ada bervariasi menurut spesiesnya. 

(Baca juga: Bukan Ivan Gunawan, Mbah Mijan Bongkar Inisial Calon Suami Ayu Ting Ting yang Ternyata)

"Kami menemukan bahwa porcini (jenis jamur) memiliki kandungan tersebut dalam jumlah tinggi, sejauh yang kami uji," jelas Beelman. 

"Spesies ini sangat populer di Italia dimana pencariannya telah menjadi hobi nasional." tambahnya. 

Jenis jamur yang lebih umum yakni seperti tombol putih yang memiliki lebih sedikit antioksidan namun punya jumlah kandungan lain yang lebih tinggi. 

Radikal bebas merupakan atom oksigen dengan elektron tak berpasangan yang menyebabkan kerusakan pada sel, protein, bahkan DNA. 

(Baca juga: Inilah Saat dan Usia Tepat Mengenalkan Buah Hati untuk Berenang, Jangan Sembarangan ya!)

Karena atom yang sangat reaktif ini berjalan melalui tubuh yang ingin berpasangan dengan elektron lainnya. 

"Ada sebuah teori - teori penuaan radikal bebas - yang sudah lama ada yang mengatakan ketika kita mengoksidasi makanan kita untuk menghasilkan energi, ada sejumlah radikal bebas yang dihasilkan yang merupakan produk sampingan dari tindakan tersebut dan banyak di antaranya adalah cukup beracun, "kata Beelman.

Mengisi ulang antioksidan dalam tubuh dan bisa membantu melindungi dari stres oksidatif. 

Jumlah ergothioneine dan glutathione tampaknya berkorelasi dalam jamur, kata periset.

(Baca juga: Usai Lama Menjanda, Akhirnya Jane Shalimar Resmi Menikah untuk Kali Kedua

Jamur yang tinggi glutathione juga tinggi pada ergothioneine, misalnya.

Jamur kuping tampaknya tidak mempengaruhi senyawa secara signifikan, kata Beelman. 

Para peneliti mengatakan bahwa penelitian di masa depan dapat melihat peran ergothioneine dan glutathione dalam mengurangi kemungkinan penyakit neurodegenerative, seperti penyakit Parkinson dan penyakit Alzheimer. (*)