Kebiasaan Minum Teh Usai Makan? Wajib Ketahui Hal Ini Sebelum Berbahaya Bagi Tubuh

By Healza Kurnia, Minggu, 28 Januari 2018 | 08:00 WIB
Minum teh bisa menurunkan risiko diabetes? (istock) (Healza Kurnia Hendiastutjik)

NOVA.id - Teh memang menjadi minuman favorit bagi orang Asia, termasuk Indonesia.

Hampir dalam setiap rumah makan, restoran atau warung diantara menu minuman selalu tersedia hidangan teh.

Di Jepang dan China, teh pun telah menjadi budaya dan cara menyajikan teh benar-benar ada aturannya.

Baca juga: Ssst… Ternyata Premix Jauh Lebih Mudah Digunakan untuk Bisnis Kuliner, Loh! Ini Dia Alasannya

Sedangkan di Indonesia, teh bahkan telah dikemas daam bentuk teh celup hingga kemasan botol.

Seperti melansir dari laman Boldsky, secara umum teh mengandung Flouride Asam amino L-theanine yang dapat memperkuat daya tahan tubuh, lalu antioksidan berupa Polifenol.

Selain itu juga ada kandungan Quercetin, kaempfrol, dan myricetin (mencegah pengapuran pembuluh darah)  dan kafein sebanyak s40 mg percangkir.

Baca juga: Pas Segarkan Siang Ini, Bikin Puding Buah Naga Kelapa, yuk!

Teh mengandung antioksidan yang tinggi, semua jenis teh mengandung flavonoid, senyawa antioksidan yang sangat berkhasiat.

Flavonoids secara khusus diketahui dapat membersihkan tubuh dari berbagai zat radikal bebas di dalam tubuh, baik untuk sistem kardiovaskular, dan mampu mencegah kanker serta banyak penyakit lainnya.

Selain itu, flavonoids juga sangat baik untuk memperlambat efek penuaan.

Baca juga: Belanja Produk Ritel Kekinian Hanya di Easy Shopping, Mudah dan Terpercaya!

Antioksidan dalam teh dapat menurunkan kolestrol  dengan mencegah oksidasi kolesterol LDL (kolesterol jahat) dan dapat membantu meningkatkan kadar kolesterol HDL.

Konsentrasi besar polifenol dalam teh dipercaya dapat membantu menghentikan penyerapan kolesterol LDL dan tidak mempengaruhi kadar kolesterol HDL dalam tubuh.

Namun, meskipun  banyak manfaat kesehatan dari minum teh, ada beberapa hal yang harus diperhatikan.

Baca juga: Berjuta Kebaikan dalam Segelas Susu Gurih Tanpa Garam yang Wajib Kita Tahu

Sangat tidak dianjurkan mengkonsumsi teh sebelum makan atau pada saat makan karena kandungan kafein, fluorin, dan tannin pada teh diketahui menghambat penyerapan zat besi yang berasal dari makanan.

Zat besi sangat dibutuhkan untuk pembentukan sel darah merah.

Jika kondisi ini terus berlangsung maka bukan tidak mungkin penderita akan mengalami anemia.

Baca juga: Hangatkan Pagi di Akhir Pekan dengan Secangkir Spiced Hot Chocolate, Simak Resep Singkatnya

Maka waktu minum teh yang dianjurkan adalah minimal 2 jam setelah makan, dengan asumsi bahwa dalam waktu 2 jam tersebut nutrisi-nutrisi dari makanan telah diserap tubuh.

Kesimpulannya, meminum teh sesuai aturan akan bermanfaat untuk kesehatan, sedangkan konsumsi teh yang berlebihan dan tidak tepat waktu akan merugikan kesehatan.