NOVA.id – Anak akan mengalami proses tumbuh kembang otak yang kompleks, terutama pada masa prasekolah.
Proses perkembangan otak ini harus didukung berbagai faktor pengalaman yang dialami anak, seperti hubungan , lingkungan, dan nutrisi.
Nutrisi berpengaruh besar pada otak anak, karena nutrisi merupakan salah satu faktor penentu yang turut membentuk bagaimana otak anak kelak.
Jika anak kekurangan gizi pada usia prasekolah, bisa berdampak langsung ataupun tak langsung terhadap perkembangan otak anak.
Dampak langsungnya, karena proses pertumbuhan otak memerlukan nutrisi dan zat lemak yang baik, bila terjadi kekurangan asupan dapat menghambat proses tersebut.
Dampak tidak langsung, anak prasekolah yang underfed (kurang diberi makan) biasanya mengalami malnutrisi.
Ini dapat menghambat perkembangan kognitifnya, serta mengalami masalah perilaku di tahapan usia berikutnya, seperti hiperaktivitas dan agresif.
Dari sudut pandang kesehatan, anak yang kekurangan nutrisi merupakan masalah penting, karena dapat mengganggu proses pertumbuhan dan perkembangan secara keseluruhan, termasuk gangguan perkembangan otak.
Beberapa tanda anak kurang gizi yang dapat diamati langsung, yakni:
1. Anak merasa kurang bersemangat, lemas, dan tidak bertenaga.
Ini menyebabkan proses belajar si prasekolah terganggu dan terbatas.
Anak tidak akan dapat menanggapi stimulasi dari lingkungan luar dengan baik.