NOVA.id- Di era modern saat ini, kurang tidur disebut sebagai penyakit.
Ini karena saat mengalaminya, tubuh akan merasa lelah dan lemas.
Bahkan, sebuah studi baru-baru ini mengungkapkan jika kurang tidur bisa merusak tubuh, melansir India Times.
Studi tersebut menerbitkan periset dari Quebec- perusahaan kesehatan digital Medisys, menemukan jika tidur kurang dari enam jam setiap malam akan meningkatkan risiko diabetes, depresi, serangan jantung, dan stroke.
(Baca juga: Jangan Acuhkan Fungsi Kelenjar Tiroid, Mari Kenali dan Pahami 3 Jenis Gangguan Tiroid Ini)
Pada dasarnya, ada banyak bukti bahwa negara yang hidup selama 18 jam bisa mengakibatkan kerusakan kognitif yang setara dengan mengonsumsi alkohol, kata periset tersebut.
Otak kita menjadi kurang stabil saat bangun terlalu lama, bahkan akan mengurangi kemampuan kita untuk fokus.
Merek menyimpulkan jika mengemudi dalam kondisi kurang tidur sama bahayanya saat mengemudi saat mabuk.
Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Occupational & Environmental Medicine menyebutkan fakta ini.
Tidak hanya kurang tidur, memiliki implikasi yang parah terhadap keseluruhan kesehatan dak kesejahteraan kita, hal ini juga bisa menambah berat badan kita.
Beberapa penelitian di masa lalu telah menghubungkan kurang tidur dengan perilaku saat makan di pesta (makan secara bebas).
Studi ini mengungkapkan bahwa kurang tidur menyebabkan peningkatan alami dalam keinginan untuk makan makanan berlemak.
(Baca juga: Kehilangan Sosok Ini, Ivan Gunawan Luapkan Kesedihannya dan Jadi Ingat Masa Lalunya, Siapa ya?)
"Tidur memainkan peran penting dalam mengatur hormon yang mempengaruhi rasa lapar (ghrelin, kortisol, dan leptin) karena itulah kekurangan tidur meningkatkan nafsu makan dan menyebabkan makan berlebih dan penambahan berat badan," kata Dr Adrian Owen, seorang ilmuwan saraf di Western University dan Chief Scientific Petugas Cambridge Brain Science, yang juga pernah bekerja di Medisys sebelumnya ke Digital Journal.
Studi ini juga menghubungkan efek buruk kurang tidur dalam jangka waktu yang lama. (*)