Jumlah stroke yang terkait dengan pendarahan lebih tinggi pada kohort penderita migrain (11 dibanding 6), sementara 13 dibandingkan dengan 11 menderita penyakit arteri perifer.
(Baca juga: Tak Perlu Was-Was Memulai Bisnis Bakery Asal Ada Tepung Premix, Ini Alasannya)
Peneliti di Denmark dan Amerika mengumpulkan data dari pasien antara tahun 1995 dan 2013.
Dari peserta tersebut, lebih dari 51.000 telah didiagnosis menderita migrain dan lebih dari 510.000 lainnya tidak menderita.
Peneliti menemukan, rata-rata usia seseorang yang didiagnosis dengan migrain adalah 35 tahun, dan sekitar 71 persennya adalah perempuan.
"Dalam studi kohort nasional ini, migrain dikaitkan dengan peningkatan risiko penyakit kardiovaskular," kata periset.
(Baca juga: Diduga Jadi Korban Pembunuhan, Perempuan dan Janinnya Ditemukan Tewas di Sungai)
"Ini menunjukkan bahwa migrain harus dianggap sebagai faktor risiko yang kuat dan terus-menerus untuk kebanyakan penyakit kardiovaskular pada pria dan perempuan."
Namun karena penelitian ini observasional, kesimpulan tegas tidak dapat ditarik tentang sebab dan akibat.
Saat migrain menyerang, rasa sakitnya lebih parah dari sakit kepala normal.
Migrain juga membuat kita mual, muntah, sensitif terhadap cahaya dan kebisingan, energi rendah dan sakit kepala intens, serta jantung berdenyut cepat.
(Baca juga: Wajib Jaga Asupan dan Pola Makan Saat Hamil, Bila Tidak Akibatnya Seperti Ini)
Bagi beberapa orang, mereka bisa bertahan beberapa jam saja tetapi tak jarang ada juga yang hanya bertahan dalam tiga hari.
Setiap tahun, lebih dari 8,5 juta orang di Inggris diperkirakan mengalami migrain.
Dan lebih banyak jumlahnya yang terkena asma, diabetes, dan kombinasi epilepsi. (*)