Wah, Perjuangan dan Kesetian Manto dalam Melindungi Istri dan Anaknya dari Banjir Patut Diancungi Jempol

By , Selasa, 6 Februari 2018 | 05:55 WIB
Wah, Perjuangan dan Kesetian Manto dalam Melindungi Istri dan Anaknya dari Banjir Patut Diancungi Jempol (Nova)

Menurut Manto semenjak tinggal di wilayah arus sungai Ciliwung sejak tahun 1980an ini adalah banjir terparah yang dialaminya.

“Setiap tahun memang selalu banjir, tetapi banjir kali ini terparah, biasanya hanya setengah kaki saja, namu hari ini sampai rumah ke atas,” ujar Manto.

Manto berkata bahwa ini banjir paling tinggi selama dia tinggal di wilayah arus sungai Ciliwung.

(Baca juga: Usai Menikah Penampilan Kahiyang Ayu Semakin Menggoda)

“Jadi ya enggak tahu kalau bisa tinggi sampai atas begitu. Lagian pas siang air juga sempat surut,” ungkap Manto.

Manto dan keluarga harus menunggu sekitar 1 jam lebih untuk dievakuasi ke tempat yang lebih aman. (*)

(Artikel ini pernah tayang di laman Tribunnews dengan judul Kisah Manto Mengevakuasi Tukinem, Istrinya yang Sedang Sakit Saat Banjir Menerjang Pejaten Timur)