7 Hal Ini Melekat pada Memori Anak hingga Dia Dewasa, Berhati-hatilah dalam Bertindak Mulai Sekarang!

By , Selasa, 13 Februari 2018 | 01:00 WIB
Biasakan anak untuk sarapan (istock) (Nova)

NOVA.id – Anak mengingat momen-momen yang terjadi kepadanya di masa kecil hingga tumbuh dewasa.

Apalagi, untuk hal-hal yang begitu berkesan, seperti permainan masa kecil sampai ke momen memalukan.

Namun, ternyata yang paling anak ingat adalah momen pertumbuhan bersama orang tua.

(Baca juga: Ternyata Ini Pentingnya Kenalkan Learning Buddy pada Buah Hati)

Bagaimana sikap ibu terhadap ayah, bagaimana ekspresi ayah setelah pulang kerja, dan bagaimana interaksi antara keduanya; anak kita mengamati itu semua sejak kecil.

Secara detail, ada beberapa hal yang cenderung selalu diingat oleh anak kita sampai mereka tumbuh dewasa.

Dilansir dari Popsugar, inilah 7 hal tersebut.

(Baca juga: Wah, Pihak Istana Telah Mengumumkan Rincian Pesta Pernikahan Pangeran Harry dan Meghan Markle)

Pengalaman yang kita miliki dengan anak

Mereka mungkin tak mengingat setiap hadiah dan mainan yang kita berikan atau berapa kali kita membelikan jajanan kesukaannya.

Namun, ada pengalaman-pengalaman tertentu yang tetap melekat pada ingatan seseorang sepanjang hidup mereka.

Pengalaman bersama orang tua dan keluarga, seperti rekreasi bersama, makan es krim dengan kita, dan bercanda tawa; semua itu biasanya selalu anak ingat meskipun tidak secara mendetail.

(Baca juga: Sempat Takut Dihakimi Massa, Begini Kisah di Balik Penyerahan Diri Pelaku Tabrak Lari Produser RTV)

Saat kita mengesampingkan gadget untuk memerhatikan anak

Kita sering memutar ulang momen spesial anak ataupun keluarga lewat gadget.

Hal tersebut tidak dilarang, tetapi jangan terlalu sering dilakukan.

Bila kita mengesampingkan gadget dan lebih memerhatikan anak maka mereka dapat memiliki semua perhatian kita.

Lewat perhatian, ada perasaan kasih sayang yang mereka dapatkan dan itu akan selalu melekat dalam memorinya hingga besar nanti.

(Baca juga: Deretan Anak Artis yang Wajahnya 'Jiplak' Banget Sama Ayahnya)

Kata-kata positif untuk anak

Ada banyak kata yang dapat menggambarkan rasa cinta kita kepada anak dan itu juga mampu memberikan energi positif untuk mereka.

Kalimat-kalimat seperti, “mama bangga sama kamu”, “keluarga ini menjadi lebih baik karena kamu”, “kamu teman yang baik ya, Nak” dapat memengaruhi anak kita.

Dia juga akan merasa lebih dihargai dan disayangi oleh orang tua.

(Baca juga: Inilah Kata Zodiak Kita Minggu Ini, Ternyata Dipengaruhi Fenomena New Moon)

Cara kita menangani situasi sulit

Dunia membuat anak merasa rentan dan salah satu petunjuknya untuk melawan itu adalah sikap orang tua mereka.

Saat menghadapi masa-masa sulit, anak akan mengingat bagaimana cara kita bertahan untuk melewatinya dan menerapkan itu ketika mereka dewasa.

(Baca juga: Luar Biasa! Pasangan Ini Banjir Pujian Ketika Datang ke Gereja yang Menjadi Lokasi Penyerangan Tempat Ibadah, Kenapa Ya?)

Saat kita tak ada di samping anak

Meski terkesan negatif, ini juga termasuk hal positif.

Meskipun anak terkadang merindukan dan membutuhkan kita, seperti saat ada acara kemah dari sekolah, mereka juga belajar cara menjadi mandiri.

Ketika akhirnya bertemu lagi, mereka pun akan menceritakan pengalamannya selama tak bersama kita.

(Baca juga: Ini Inspirasi Dapur Minimalis yang Bisa Ditiru, Bisa Digabung Sama Kebun Kecil di Belakang Rumah, Loh!)

Cara kita dan pasangan berinteraksi di sekitar orang lain

Anak selalu memerhatikan sikap seseorang di sekelilingnya, termasuk orang tuanya.

Setelah memerhatikan, dia akan meniru perilaku tersebut.

Saat berinteraksi dengan pasangan di depan anak, kita harus berhati-hati dan hanya tampilkan hal-hal positif.

Sebab anak adalah cerminan dari orang tuanya.

(Baca juga: Pamer Foto Bersama Hotman Paris Hutapea, Farhat Abbas: Hati Jadi Lebih Damai dan Indah)

Cara kita bertindak jika mendapat tekanan

Hidup tak hanya penuh kebahagiaan dan kemudahan, 2 hal itu berdampingan dengan kesedihan dan kesulitan.

Akan ada masa saat kita baru saja pulang bekerja, ada laporan yang harus dikerjakan, sementara makan malam belum disiapkan.

(Baca juga: Wah… Ini Dia 5 Alasan Mengapa Anak Kita Malas, yang Kedua Karena Cara Kita Menghadapinya!

Jika mengeluh karena tekanan-tekanan seperti itu dan menjadikan anak sebagai korban keluhan kita maka anak kita pun akan melakukan hal serupa saat dewasa.

Karena itulah, penting bagi kita untuk mengontrol emosi di hadapan anak ketika berada dalam tekanan. (*)