Semua Orang Tua Tentu Ingin Buah Hatinya Cerdas, Ternyata Begini Caranya!

By , Kamis, 15 Februari 2018 | 03:45 WIB
Pilihan Stimulasi Otak Bayi Selain Dari Musik Klasik (Nova)

NOVA.id – Seorang psikolog Indonesia, Ratih Ibrahim, M.M., menyatakan, tiap anak dibekali dengan berbagai kecerdasan yang lengkap dan perlu dikembangkan melalui stimulasi yang tepat dengan usianya.

“Pengembangan kecerdasan kognitif, psikomotor, dan psikososial sekaligus membutuhkan stimulasi yang tepat, yakni yang sesuai dengan usia dan kebutuhan anak,” kata Ratih.

Stimulasi ialah pemberian rangsangan dari lingkungan (orang tua, keluarga, bahkan media) yang memancing respons dan perilaku tertentu.

(Baca juga: Ternyata Ini Pentingnya Kenalkan Learning Buddy pada Buah Hati)

Mengapa stimulasi itu penting?

Ratih dengan tegas mengatakan, “stimulasi itu penting karena akan membentuk pribadi anak yang kuat”.

“Anak anak muda adalah aset pemberharu, the agent of change di Indonesia. Kalau sudah masuk ke dalam persaingan global, yang menjadi modal utama kita adalah kreativitas, inovatif, dan penemuan baru. Itu semua adalah kekuatan di luar rajin, budi pekerti, dan kecerdasan. Nah, cara mendapatkan kekuatan itu salah satunya dengan pemberian stimulasi yang tepat sejak kecil,” jelas Ratih.

Selain itu, Ratih juga memaparkan alasan pentingnya stimulasi bagi anak.

(Baca juga: Pelaku Penembakan yang Tewaskan Belasan Orang di SMA Florida Ternyata Adalah Mantan Murid yang Dikeluarkan)

Mengoptimalkan proses tumbuh kembang dan kecerdasan anak

Ketika kita memberikan stimulasi yang tepat, kecerdasan kognitif anak akan berkembang.

Anak akan belajar konsep dasar, imajinasi kreatif, logika, cara memecahkan masalah, dan konsentrasi.

(Baca juga: Hiii..Spons Makeup yang Kotor Bisa Menjadi Sarang Bakteri, Yuk Bersihkan dengan 5 Langkah Mudah Ini)

Membantu persiapan anak memasuki tahap perkembangan selanjutnya

Seiring dengan tumbuh kembang anak, dia perlu fisik yang mampu menunjang perkembangannya.

Melalui stimulasi, keterampilan motorik halus dan keterampilan motorik kasar anak akan terasah.

(Baca juga: Ini Dia 5 Hal yang Wajib Diketahui Ibu Menyusui Agar Sang Bayi Sehat, Nomor 3 Masih Sering Terjadi Kesalahan)

Meningkatkan tingkat percaya diri anak

Dalam proses pemberian stimulasi, orang tua memiliki peran penting.

“Tentukan kegiatan yang bisa dilakukan secara rapi dan sesuai kebutuhan anak. Bukan cuma anaknya sendiri, melainkan juga didampingi orang tua,” ujar Ratih.

(Baca juga: 3 Jenis Olahraga yang Cocok Dijadikan Rutinitas Setiap Hari)

Dengan mendampinginya, akan ada proses interaksi yang membuat anak percaya diri ketika menerima bentuk stimulasi, seperti bercerita atau berdiskusi.

Akan lebih baik lagi jika anak kita berinteraksi dengan teman sebayanya selama proses stimulasi berlangsung.

Itu akan meningkatkan kecerdasan psikosial anak.

(Baca juga: 6 Bupati dan Gubernur Wanita Ditangkap KPK, Nomor 3 Bupati Subang yang Akan Ikut Pilkada)

Stimulasi harus diberikan secara tepat

Dengan pemberian stimulasi yang tepat, kecerdasan anak pun akan berkembang secara menyeluruh alias holistik.

Secara tepat berarti sesuai dengan tahapan usia perkembangan anak.

(Baca juga:Tak Sempat Sarapan Pagi Ini, Hati-Hati Jangan Konsumsi 6 Jenis Makanan Ini Bila Tak Ingin Sakit Perut)

Tidak perlu stimulasi yang sulit, permainan-permainan tradisional dan manual pun bisa menjadi opsi kita sebagai orang tua.

Ratih menyarankan, “kalau bisa gunakan stimulasi yang mudah, yang bisa menunjang semua jenis kecerdasan. Main masak-masakkan juga dapat meningkatkan kecerdasan anak.

Bahkan, kegiatan seperti bersih-bersih rumah, mencuci mobil, dan menyikat kamar mandi juga merupakan bentuk stimulasi untuk anak. (*)