"Dia mencoba membuka tutup peti, bahkan paku yang sudah ditanam terlihat longgar. Tangannya terluka, sepertinya dia berjuang untuk keluar dari peti," kata Germana.
Sementara Ana Fransisco Dias, warga yang tinggal di dekat pemakaman, mengatakan bahwa banyak orang yang datang untuk menyaksikan peristiwa itu.
"Ada sekitar 500 orang datang dan menyentuh kakinya dan mengatakan tubuhnya masih hangat, tidak dingin," kata Ana.
Alhasil keluarga Rosangela menduga rumah sakit melakukan kesalahan saat memastikan kematian Rosangela.
"Kami tak ingin menuduh salah satu dokter, kami tak ingin menimbulkan masalah, tetapi kami menyaksikan hal ini, tak ada orang yang sudah dimakamkan 11 hari dan tubuhnya masih hangat," kata Isamara Almeida, saudari Rosangela.
Baca juga: Ternyata Ini Pentingnya Kenalkan Learning Buddy pada Buah Hati
Sementara itu, kepala kepolisian setempat Arnaldo Monte langsung memimpin penyelidikan atas kasus ini.
"Kami sudah mengambil keterangan keluarga dan sejumlah saksi lainnya," ujar Monte.
"Jika perlu, kami akan menggali kembali makam Ibu Rosangela agar bisa mengungkap apa yang sudah terjadi," tambah dia.
Sedangkan juru bicara RS de Oeste mengatakan, pihaknya akan memberikan semua keterangan yang diperlukan keluarga mendiang dan kepolisian untuk menyelesaikan masalah itu.
Baca juga: Tak Perlu Was-Was Memulai Bisnis Bakery Asal Ada Tepung Premix, Ini Alasannya
Sebelum dinyatakan meninggal dunia, Rosangela dirawat selama sepekan di Rumah Sakit do Oeste di kota Barreiras, negara bagian Bahia karena mengalami kelelahan parah.
Menurut surat kematiannya, rumah sakit menyebut Rosangela mengalami dua serangan jantung dan meninggal dunia akibat apa yang disebut sebagai "septic shock".
Septic shock adalah kondisi di saat organ tubuh yang terluka merespon infeksi memicu tekanan darah rendah yang amat berbahaya dan memunculkan metabolisme yang abnormal.(*)
Ervan Hardoko / Kompas.com