Perempuan itu mengatakan, bayinya terjatuh dari tempat tidur dan sudah tak bernapas.
Ketika paramedis sampai di rumah Patricia, Dominiqua yang hanya menggunakan popok dan kaus kaki penuh darah terlihat terbaring di lantai kamar tidur utama.
Dokter pun berusaha menyelamatkan nyawa bayi Dominiqua, meskipun hasilnya nol, ia sudah tak punya harapan untuk hidup.
(Baca juga: Tak Terima Diputus Pacarnya, Siswa di Bandung Ini Tega Aniaya Gadis Ini Hingga Menderita Puluhan Jahitan)
Melansir Lifedaily, para dokter yang mengobati bayi tersebut mengatakan, luka-luka pada tubuh kecil itu menunjukkan sebuah kasus kekerasan yang tidak terduga.
Salah satu dokter anak yang menangani Dominiqua, dr. Robert Head, memeriksa tubuh mungil itu dan menemukan banyak luka memar dan tengkorak yang patah.
Bahkan, ada 30 luka lain di tubuhnya dan sebuah jejak sepatu yang terlihat di dada bayi Dominiqua.
(Baca juga: Mari Hangatkan Pagi dengan Sup Kental Jagung Ayam Pedas, Cocok untuk Sarapan Kali Ini!)
dr. James Downs, Kepala Pemeriksa Medis untuk Negara Bagian Alabama memberi keterangan, jejak sepatu di dada bayi itu cocok dengan alas kaki yang Patricia pakai pada hari pembunuhan.
Namun, Patricia bersikeras, kematian bayinya disebabkan karena luka saat terjatuh dari tempat tidur.
Ia bahkan memanggil beberapa saksi untuk menggambarkan dirinya sebagai ibu yang penuh kasih sayang.
(Baca juga: Agar Kesehatan Bayi Tak Terganggu, Ibu Menyusui Wajib Hindari Makanan Ini)
Akhirnya, terungkaplah kisa tragis yang menimpa bayi Dominiqua dan Patricia pun akan mendapatkan hukuman dari pemerintah atas pembunuhan tersebut.
Negara menganggap tindakan Patricia sebagai hal yang keji, mengerikan, dan kejam sehingga sanksi yang tepat adalah hukuman mati.
Semakin banyak kekerasan yang terjadi pada anak, padahal seharusnya kita melindungi mereka.
(Baca juga: Akibat Erupsi Gunung Sinabung yang Dahsyat, Desa-Desa Ini Harus Rela Bergelap-gelapan)
Karena itu, yuk hentikan kekerasan pada anak sebelum ada Dominiqua-Dominiqua lain muncul! (*)